GENEVA, KOMPAS.com — Korea Utara mengaku tidak pernah memproduksi, menyimpan, atau menggunakan senjata kimia.
Klaim ini disampaikan perwakilan Korut dalam konferensi perlucutan senjata di Geneva, Swiss, Selasa (28/2/2017).
Pernyataan itu terkait kasus pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri Pemimpin Korut Kim Jong Un, di Kuala Lumpur yang diduga menggunakan racun VX.
Bahan mematikan itu diduga diusapkan oleh dua perempuan, yaitu Siti Aisyah dari Indonesia dan satu lagi perempuan Vietnam, ke wajah Kim Jong Nam.
Kala itu, Nam sedang menunggu penerbangan ke Makau di Bandara Internasional Kuala Lumpur, dua pekan lalu.
Korea Selatan langsung menuding Korut berada di balik pembunuhan itu.
Korsel pun menyerukan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membekukan keanggotaan Korut di PBB. Hal itu terkait dugaan penggunaan senjata kimia.
Seruan Korut ini ditolak oleh diplomat Korsel yang hadir dalam konferensi di Geneva tersebut.
"Korea Utara tegas menolak pernyataan yang tidak logis dari Korea Selatan," kata Ju Yong Choi, diplomat Korea Utara.
"Korea Utara tidak pernah memproduksi, menyimpan, atau menggunakan senjata kimia, dan posisi kami sudah sangat jelas," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.