Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Dilema, Shanghai Perluas Larangan Rokok di Areal Publik

Kompas.com - 01/03/2017, 13:44 WIB

SHANGHAI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Shanghai, China, memperluas penerapan aturan larangan merokok di ruang publik, Rabu (1/3/2017).

Ini merupakan satu langkah maju yang diambil pemerintah kota terbesar di China itu, untuk mengeliminasi ancaman ganguan kesehatan akibat rokok.

Kebijakan itu tetap diambil sekalipun diwarnai konflik kepentingan dengan industri tembakau milik negara. 

Hampir 25 persen dari orang dewasa di pusat komersial China yang dihuni 24 juta orang tersebut, adalah perokok.

Data itu dilansir surat kabar setempat yang mengutip catatan dari  Asosiasi Pengendali Tembakau China.

Seperti diberitakan AFP, selama ini di Shanghai sudah memberlakukan pelarangan merokok di areal publik untuk lokasi terbatas. Aturan itu berlaku sejak 2010.

Namun, regulasi itu hanya berlaku di tempat-tempat tertentu, seperti sekolah dan perpustakaan.

Dengan aturan baru, pelarangan ini akan berlaku untuk seluruh areal umum di dalam ruang dan sejumlah titik luar ruang. 

Pada Juni 2015, pemerintah setempat mengadopsi sebuah legislasi anti rokok yang berlaku di negeri itu.

Dalam aturan tersebut diatur mengenai pelarangan merokok di perkantoran, restoran, hotel, dan rumah sakit.

Sementara, Kota Shenzhen yang berada di wilayah selatan China mengadopsi aturan ini sejak tahun 2014. 

Tercatat, China menjadi negara yang sejak lama mengumandangkan cita-cita untuk mewujudkan pelarangan merokok di tempat umum secara nasional.

Pada bulan November lalu, Jurubicara Departemen Kesehatan Mao Qunan mengindikasikan bahwa patokan yang berlaku dalam regulasi tersebut, diharapkan sudah bisa diterapkan di seantero China pada akhir tahun lalu. 

Namun, patokan tersebut -yang sudah dibuka kepada publik sejak 2014, hingga kini belum menimbulkan efek.  

Regulasi anti-rokok dan patokannya menempatkan China dalam posisi yang sulit. 

Di satu sisi, rokok telah menciptakan masalah kesehatan yang sangat besar di tengah masyarakat. Ada ancaman satu juta kematian di tahun 2010 akibat rokok, berdasarkan jurnal medis The Lancet, tahun 2015.

Di sisi lain, perusahaan rokok milik negara menyumbang pemasukan negara hingga 1,1 triliun Yuan atau mencapai 160 miliar dollar AS dalam bentuk pajak dan laba di tahun 2015.

Berdasarkan catatan terakhir, angka ini mengalami kenaikan 20 persen dari tahun ke tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com