Namun, upaya Raja Al-Saud mendapat perlawanan sengit dari Pangeran Faisal.
Perlawanan itu didukung oleh saudara-saudaranya, yang sama-sama tidak menginginkan takhta jatuh ke tangan anak Raja Al-Saud.
Mereka yang mendukung Pangeran Faisal adalah Pangeran Fahd (raja pada 1982-2005), Pangeran Abdullah (raja pada 2005-2015), dan Pangeran Salman (raja sekarang).
Pangeran Faisal dengan dukungan saudara-saudaranya akhirnya dapat memaksa mundur Raja Al-Saud pada 1964 akibat perbedaan pendapat yang terjadi terus-menerus.
Balas budi
Pangeran Faisal yang naik takhta pada 2 November 1964 langsung menunjuk saudaranya, Khaled, yang dikenal kalem, lemah, dan tidak mempunyai ambisi politik sebagai putra mahkota.
Hal itu dilakukannya agar tidak terulang lagi persaingan sengit, seperti yang terjadi antara dirinya dan Raja Al-Saud.
Penunjukan Pangeran Khaled sebagai putra mahkota juga sebagai bentuk balas budi Raja Faisal kepada saudara-saudaranya yang membantunya ketika berhadapan melawan Raja Al-Saud.
Manuver Raja Faisal itu menuai sukses besar. Hingga kini, proses suksesi di Arab Saudi dilakukan dari saudara ke saudara hingga era Raja Salman sekarang.
(Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 Februari 2017, di halaman 10 dengan judul "Kisah Proses Suksesi di Arab Saudi")
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.