Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Prajurit Navy Seals yang Tewas di Yaman Kecam Donald Trump

Kompas.com - 27/02/2017, 06:39 WIB

MIAMI, KOMPAS.com - Ayah dari William "Ryan" Owens, anggota pasukan elite Navy Seals yang tewas dalam sebuah operasi militer di Yaman mengecam Presiden AS Donald Trump.

Bill Owens meminta Trump tak menggunakan kematian putranya untuk mencegah digelarnya investigasi terkait operasi Navy Seals di Yaman itu.

Apalagi, pihak Gedung Putih telah menyatakan, siapapun yang mempertanyakan hasil dari operasi di Yaman sama dengan tak menghormati pengorbanan Ryan Owens.

"Jangan bersembunyi di balik kemaian putra saya untuk mencegah digelarnya investigasi. Pemerintah berutang sebuah investigasi kepada anak kami," ujar Bill kepada harian The Miami Herald.

Operasi tersebut awalnya ditujukan untuk pengumpulan intelijen dan hanya berlangsung dalam waktu singkat.

Namun, situasi di lapangan memaksa pasukan kecil itu terlibat dalam pertempuran yag mengakibatkan tewasnya Ryan Owens dan beberapa warga sipil terluka.

Bill Owens mengatakan, dia menolak bertemu dengan Trump saat keduanya berada di pangkalan AU Dover untuk serah terima peti jenazah Ryan Owens.

"Maaf, saya tak ingin bertemu dengan dia (Trump). Saya katakan kepada mereka, saya tak mau bertemu dengan presiden," kata Bill kepada pendeta yang memberi tahu soal kedatangan Trump.

Bill juga mempertanyakan, mengap Trump mengizinkan operasi penting semacam itu hanya sepekan setelah dia duduk di Gedung Putih.

"Mengapa harus ada misi bodoh seperti itu di saat dia bahkan belum sepekan memerintah? Mengapa?" tanya Bill.

"Selama dua tahun sebelumnya, tak pernah ada pasukan AS di Yaman. Semua operasi selalu melibatkan rudal dan drone karena tak ada sasaran yang sepadan dengan nyawa seorang warga AS di sana. Kini tiba-tiba ada operasi semacam ini?" ujar Bill.

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders dalam acara "This Week" yang disiarkan ABC pada Minggu (26/2/2017) mengatakan, dia yakin Presiden Trump akan menyetujui digelarnya investigasi.

"Saya tak bisa membayangkan bagaimana perasaan ayah mendiang. Putranya adalah seorang pahlawan, dan kita akan selamanya berutang kepada dia," ujar Sarah.

Soal operasi militer di Yaman, Sarah mengatakan, perencanaan misi itu sudah disusun di masa pemerintahan Barack Obama.

Namun, Obama tidak memberikan lampu hijau karena khawatir operasi militer di Yaman akan meningkatkan masalah di negeri yang diamuk perang itu.

Ryan Owens (36), ayah tiga anak itu, adalah satu-satunya korban tewas di pihak Navy Seals dalam operasi militer yang digelar 27 Januari lalu terhadap sebuah lokasi yang diduga sebagai persembunyian Al-Qaeda di Yaman.

Secara total, 16 warga sipil dan 14 anggota Al-Qaeda tewas dalam operasi yang disebut Washington sebagai upaya mengumpulkan informasi terkait rencna Al-Qaeda menyerang AS dan sekutunya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com