Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Bahari Buka Pameran Pertempuran Laut Jawa dan Selat Sunda

Kompas.com - 26/02/2017, 09:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi para penggemar sejarah, khususnya Perang Dunia II, ada baiknya pada Senin (27/2/2017) berkunjung ke Museum Bahari, Jakarta.

Sebab, Museum Bahari akan menggelar pameran terkait dua pertempuran laut terpenting di masa Perang Dunia II yang terjadi di Indonesia yaitu pertempuran Laut Jawa dan Selat Sunda.

Untuk menggelar pameran ini Museum Bahari bekerja sama dengan empat kedutaan besar yaitu Amerika Serikat, Inggris, Belanda, dan Australia.

Selain itu, Komando Peninggalan dan Sejarah Kelautan Angkatan Laut AS, Museum Maritim Australia, Museum Angkatan Laut Inggris, Museum Kelautan Belanda serta Universitas Keizai Tokyo ikut membantu.

Setelah resmi dibuka, pameran ini akan berlangsung selama satu tahun dan ditujukan untuk menarik wisatawan asing yang tertarik dengan sejarah kemaritiman.

Selain itu, pameran ini berharap bisa memberikan pandangan baru kepada warga Indonesia terkait periode penting dalam sejarah negeri ini.

"Kami sangat gembira karena Museum Bahari terpilih untuk menggelar pameran ini. Tema pameran sesuai dengan semangat kemaritiman kami di mana sejarah dan peristiwa kelautan bisa dipamerkan," kata Direktur Museum Bahari, Husnison Nizar.

Sementara itu Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik menilai, sebagai negeri dengan sejarah kelautan yang panjang maka periode yang akan dipamerkan ini cukup penting dalam membuka jalan kemerdekaan Indonesia.

"Pameran ini merekam beberapa hari pada 1942 dan menunjukkan berbagai fakta terkait peristiwa yang saat itu dianggap sebagai pertempuran laut terbesar dalam Perang Dunia II," ujar Dubes Inggris Moazzam Malik lewat pernyataan pers yang diterima Kompas.com.

"Salah satu akibat dua pertempuran itu, adalah tewasnya 2.300 pelaut dan 220 penerbang yang sekitar 10 persennya adalah orang Indonesia yang bertugas di kapal-kapal perang Belanda," tambah Moazzam.

Perang Laut Jawa terjadi pada  Februari 1942 yang sangat menentukan nasib Indonesia atau di masa itu masih dikenal dengan nama Hindia Belanda.

Saat itu, kapal-kapal perang AS, Inggris, Australia, dan Belanda bergabung melawan AL Kekaisaran Jepang.

Dalam pertempuran itu, setidaknya sekutu mengerahkan dua kapal penjelajah berat, tiga penjelajah ringan, dan sembilan kapal perusak.

Sementara Jepang mengerahkan dua kapal penjelajah berat, dua penjelajah ringan, 14 perusak, dan 10 kapal pengangkut.

Hasil dari pertempuran ini tak hanya kemenangan di kubu Jepang tetapi juga tewasnya komandan sekutu Laksamana Karel Dorman yang tenggelam bersama kapalnya, HNLMS De Ruyter.

Kemenangan dalam pertempuran di Laut Jawa ini semakin memuluskan upaya Jepang saat itu untuk menginvasi Hindia Belanda.

Sedangkan pertempuran Selat Sunda terjadi pada 28 Februari malam hingga 1 Maret 1942 yang melibatkan kapal perang Australia HMAS Perth dan kapal perusak berat AS USS Houston.

Kedua kapal perang ini berhadapan dengan armada Jepang yang terdiri dari sedikitnya 20 kapal perang dan puluhan kapal pengangkut.

Setelah beberapa jam pertempuran, kedua kapal perang Australia dan AS tenggelam sedangkan dari pihak Jepang lima kapal hancur. Akibat pertempuran ini 1.071 pelaut sekutu tewas dan 675 orang menjadi tawanan perang.   


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com