Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS dan Rusia Masih Menyimpan Racun VX Pembunuh Kim Jong Nam

Kompas.com - 24/02/2017, 13:47 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – VX, bahan kimia beracun yang dipakai tersangka dalam membunuh Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin Kora Utara, Kim Jong Un, di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) 2, Malaysia, Senin (13/2/2017), adalah senjata kimia yang paling mematikan.

Para ahli mengatakan, dengan hanya 10 miligram atau setetes saja bahan beracun VX sudah dapat menyebabkan kematian, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Tekstur VX seperti oli. VX pertama kali diproduksi di Inggris pada 1950-an.  

Amerika Serikat dan Rusia masih mempunyai beberapa tempat penyimpanan racun senjata pemusnah massal VX, yang jejaknya ditemukan pada jasad Kim Jong Nam.

Efeknya dapat menyebabkan korban mengalami kejang-kejang, kehilangan kesadaran, kelumpuhan, dan gagal bernapas dalam dalam beberapa menit – kecuali jika mendapat pertolongan segera. 

Gejala serupa juga diceritakan Kim Jong Nam ketika ia mengeluh kepada petugas Bandara KLIA 2 pada Senin (13/2/2017), sesaat setelah terkena semprotan bahan yang kemudian dikenal sebagai VX itu (ada media yang menyebutkan wajah korban diusapi bahan beracun).

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengklasifikasikan VX sebagai senjata pemusnah massal, dan biasanya hanya digunakan oleh agen senjata kimia.

"Anda dapat menganggap VX sebagai pestisida pada steroid, ini adalah zat beracun yang hebat.

Kira-kira 1/100 gram, sepertiga tetes, saja mengenai kulit seseorang, akan membunuh mereka," kata Bruce Bennet, peneliti pertahanan RAND Corporation yang berbasis di di California, AS.

Polisi Malaysia mengatakan pada Jumat (24/2/2017) ini bahwa jejak VX ditemukan pada jenazah Kim Jong Nam dan polisi pun sedang menyelidiki asal mula bahan kimia tersebut masuk ke Malaysia.

VX dan zat beracun lainnya diyakini telah digunakan dalam peperangan dengan bahan kimia selama Perang Iran-Irak pada 1980-an.

Pada 2015, jejak VX dan sarin – zat perusak saraf lainnya – juga ditemukan di sebuah tempat penelitian militer di Suriah, negara yang sedang diawasi oleh badan kimia internasional.

Gas sarin digunakan di Suriah dan menyebabkan ratusan orang tewas akibat serangan gas tersebut pada tahun 2013.

Sarin juga pernah pernah digunakan oleh anggota sekte sesat hari kiamat di Jepang tahun 1995 saat mereka menyerang kereta bawah tanah.

Namun, VX dikenal mengandung lebih banyak racun mematikan ketimbang gas sarin dan bahan beracun lainnya karena persistensinya.

Sarin mudah menguap ketika kena kulit, sedangkan VX tidak.

Bahan kimia beracun pada VX sangat keras, tetapi beberapa negara masih tetap memproduksi dan menyimapnnya.

Para analis Korea Utara telah mengidentifikasi sarin dan VX sebagai fokus dalam menyelidiki program senjata kimia Korut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com