TOKYO, KOMPAS.com - Putra Mahkota Jepang, Naruhito, yang berulang tahun ke-57 pada Kamis (23/2/2017), mengatakan siap untuk menjadi kaisar menggantikan ayahnya, Akihito, yang akan turun takhta tahun depan.
Naruhito bertekad akan bersikap seperti sang ayah dengan menjadi seorang kaisar yang "berbagi suka dan duka bersama rakyat".
Panel pemerintah memperdebatkan bagaimana cara memperbolehkan Akihito yang berusia 83 tahun.
Akihito telah menjalani operasi jantung dan perawatan kanker prostat. Pada Agustus 2016 ia takut usianya mungkin menimbulkan kesulitan baginya untuk memenuhi tugasnya.
Atas kondisi itu, panel pemerintah Jepang mulai memperdebatkan pergantian dirinya.
Kali terakhir seorang kaisar turun takhta adalah pada tahun 1817 dan hukum saat ini tidak mengizinkan hal itu.
Pada Januari, menurut laporan media, pemerintah tengah mempertimbangkan langkah-langkah yang akan memungkinkan Akihito untuk turun takhta dan untuk Naruhito naik takhta, 1 Januari 2019.
Pemerintah dapat mengajukan undang-undang khusus pengunduran diri kepada parlemen paling awal pada musim semi ini.
Naruhito mengatakan kepada wartawan dia sangat memahami ketika Akihito menyarankan dia ingin mundur.
"Saya menerima apa yang kaisar pikirkan dengan penuh ketulusan dan akan mengingat itu sepanjang waktu ketika saya melaksanakan tugas-tugas saya," kata Naruhito.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.