WASHINGTON, KOMPAS.com - Puteri Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Ivanka ikut bersuara terkait munculnya ancaman bom di 11 pusat komunitas Yahudi di berbagai kota di AS.
Menggunakan akun Twitter pribadinya, Ivanka menyerukan adanya toleransi beragama terkait isu tersebut.
“Amerika adalah bangsa yang dibangun dengan prinsip toleransi beragama. Kita harus melindungi tempat ibadah dan pusat keagamaan," tulis Ivanka, Selasa (21/2/2017).
Ivanka berpindah keyakinan menjadi penganut Yahudiah sebelum menikah dengan suaminya Jared Kushner, yang adalah penganut Yahudi Ortodoks.
Informasi tersebut dikutip dari laman the New York Times.
Yahudiah atau juga disebut Yudaisme adalah kepercayaan yang unik untuk orang/bangsa Yahudi, baik penduduk negara Israel, maupun orang Yahudi yang bermukim di luar negeri.
Sementara, Yahudi Ortodoks adalah cabang dari agama Yudaisme yang lebih radikal.
America is a nation built on the principle of religious tolerance. We must protect our houses of worship & religious centers. #JCC
— Ivanka Trump (@IvankaTrump) February 20, 2017
Dikutip dari laman Fox News, Wakil Sekretaris Media Gedung Putih Lindsay Walters memberikan penjelasan lebih dalam tentang pernyataan Ivanka.
“Kekerasan yang didasari kebencian dalam segara bentuknya, tidak memilik tempat di negara yang didirikan di atas janji kebebasan individu," ungkap Walters.
“Presiden pun telah membuat semuanya jelas, bahwa aksi-aksi semacam itu tidak dapat diterima," demikian kata Walters dalam pernyataan tertulisnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.