Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Forum Menlu G-20, Retno Marsudi Angkat Peran Ibu Cegah Radikalisasi

Kompas.com - 18/02/2017, 11:06 WIB

BONN, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi secara khusus menyinggung tentang ancaman terorisme global, saat berbicara dalam forum Menlu G-20 yang berlangsung di Bonn, Jerman.

Menurut Menlu, ancaman terorisme saat ini sangat nyata, semakin serius, dan membesar.

Buktinya, tidak ada satu negara di dunia yang bebas dari ancaman terorisme. Dalam 16 tahun terakhir, 93 negara telah mengalami serangan terorisme.

Khusus untuk serangan dari kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), jumlahnya meningkat dari 13 aksi pada 2014, menjadi 28 aksi pada 2015.

Terkait hal itu, Retno menegaskan, terorisme tidak terkait dengan agama, bangsa, budaya, atau etnis mana pun.

“Upaya untuk mengatasi ancaman dari terorisme membutuhkan kerja sama internasional yang kuat,” kata Retno.

Pernyataan Menlu ini dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/2/2017).

Retno menyoroti kecenderungan upaya pemberantasan terorisme yang dititikberatkan pada aspek penegakan hukum (hard power). 

Menlu lantas menekankan pentingnya pendekatan soft power dalam menuntaskan persoalan tersebut.

Dia menyebutkan, penjangkauan terhadap pemimpin komunitas dan organisasi agama merupakan hal yang tak kalah penting.

Selain itu, program-program deradikalisasi, kontra-radikalisasi, dan dialog antar-agama merupakan berbagai kegiatan softpower yang dapat dilakukan.

Secara khusus, Retno menggarisbawahi pentingnya peran perempuan dalam meningkatkan kesadaran terhadap ancaman radikalisasi.

Menurut dia, perempuan, sebagai ibu, dapat mengajarkan toleransi dan moderasi kepada anak-anak sejak dini.

Hal itu diyakini dapat mencegah masuknya ajaran dan ideologi radikal.

“Memerangi terorisme harus menggunakan strategi yang pintar dan komprehensif, mengombinasikan strategi hard power dan soft power," cetus dia.

"Mengatasi akar masalah, dan memenangkan hati serta pikiran dari orang-orang yang sudah telanjur menjadi radikal ataupun yang belum,” kata Retno. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com