Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Jajaki Pelabuhan Koper, Slovenia, untuk Pacu Ekspor ke Eropa

Kompas.com - 17/02/2017, 06:58 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Amerika dan Eropa (Amerop) Kementerian Luar Negeri RI, Muhammad Anshor, yang bersama delegasi dari Tanah Air mengunjungi pelabuhan Koper, Slovenia.

Pelabuhan Koper berjarak sekitar 100 kilometer dari Ljubljana, ibu kota Slovenia.

Kunjungan ke Koper merupakan rangkaian dari kunjungan kerja ke Slovenia, 13-17 Februari 2017, dalam rangka pertemuan Forum Konsultasi Bilateral RI-Slovenia.

Sekretaris Pertama Fungsi Ekonomi KBRI/PTRI Vienna, Austria, AA Andy Laksmana mengungkapkan hal itu kepada perwakilan LKBN Antara di London, Inggris, Jumat (17/2/2017).

Kunjungan tersebut bertujuan menjajaki peluang pemanfaatan pelabuhan Koper sebagai pelabuhan alternatif dalam rangka menggenjot ekspor Indonesia ke kawasan Eropa, kata Andy Laksmana.

Pada kunjungannya Dirjen Amerika dan Eropa diterima pihak manajemen pelabuhan Koper yang memberikan presentasi singkat mengenai berbagai keunggulan pelabuhan tersebut.

Dibandingkan pelabuhan Rotterdam, Hamburg, Trieste dan Rijeka, pelabuhan Koper relatif baru di kawasan selatan Eropa.

Terletak di utara laut Adriatik, pelabuhan modern dengan luas 280 hektare ini dapat dipertimbangkan sebagai pintu masuk yang strategis bagi barang-barang dari kawasan Asia ke berbagai wilayah di Eropa, khususnya ke wilayah Mediterania dan Balkan.

Pelabuhan Koper memiliki 12 terminal yang melayani berbagai jenis kargo.

Dari segi jarak, untuk rute transportasi Asia ke Eropa, pelabuhan ini menawarkan efisiensi waktu transport hingga tujuh hari dibandingkan dengan pelabuhan Rotterdam dan Hamburg.

Saat ini pangsa pasar terbesar pelabuhan Koper antara lain Austria, Slovakia, Hungaria, Polandia, Ceko, Jerman, dan Itali.

Pelabuhan Koper berdiri tahun 1957 dan saat ini dikelola oleh sebuah perusahaan, Luka Koper, yang memperoleh konsesi pengelolaan dari pemerintah Slovenia hingga tahun 2043.

Pelabuhan ini mulai berkembang secara profesional tahun 60-an pasca-pembangunan jalur kereta sepanjang 31,4 kilometer menghubungkan Koper dan kota Presnica di jalur kereta Eropa.

Pada tahun 1996 Luka Koper mulai terdaftar sebagai emiten dalam Bursa Efek Ljubljana dan sejak 2009 Pemerintah Slovenia menetapkan pelabuhan Koper sebagai kawasan Free Custom Zone.

Tahun 2015 tercatat jumlah trafik barang mencapai 20,7 juta ton atau meningkat 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Angka ini termasuk trafic container mencapai 791.000 teus dan kargo kendaraan sebanyak 607 ribu unit.

Total net sales tercatat 184 juta Euro atau meningkat 13 persen dari tahun sebelumnya. Dari segi bilateral, berdasarkan data EU-Indonesia Business Network total neraca perdagangan Indonesia dan Slovenia tahun 2016 tercatat sekitar 41 juta Euro.

Produk ekspor Indonesia ke Slovenia antara lain berupa batu bara, alas kaki, tekstil dan produk tekstil, produk kertas, karet, dan produk elektronik.

Selama ini ekspor Indonesia ke negara-negara di kawasan Eropa kerap melalui pelabuhan Hamburg atau Rotterdam yang telah lebih dulu dikenal dalam jalur perdagangan internasional.

Kunjungan kerja Drijen Amerop RI ke Eropa dengan agenda antara lain memimpin Delegasi RI dalam Forum Konsultasi Bilateral (FKB) RI-Slovenia, FKB RI-Austria dan FKB RI-Slovakia.

Di luar itu, ia juga dijadwalkan menghadiri serangkaian pertemuan dengan kalangan bisnis di ketiga negara tersebut dalam rangka meningkatkan investasi dan perdagangan bilateral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com