Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hari Valentine, Pemerintah Thailand Bagikan "Vitamin Amat Ajaib"

Kompas.com - 15/02/2017, 15:48 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com - Bersamaan dengan datangnya hari kasih sayang atau Valentine's day, Pemerintah Thailand meluncurkan produk pil yang disebut "vitamin amat ajaib".

Pil tersebut dibuat untuk para calon ibu, demi menggenjot angka kelahiran bayi di Negeri Gajah Putih, yang kini menurun tajam.

Para pegawai pemerintah turun ke jalan-jalan di Kota Bangkok, Selasa (14/2/2017), untuk mendistribusikan vitamin senilai satu juta Baht, atau kira-kira Rp 465 juta itu kepada kaum perempuan. 

Vitamin yang mengandung asam folat dan zat besi itu diberikan kepada kaum perempuan berumur 20-24 tahun. 

Asam folat merupakan salah satu dari kelompok vitamin B Kompleks yang disebut dengan nama vitamin B9.

Vitamin ini juga merupakan salah satu dari sekian banyak vitamin esensial. 

Folat sangat penting bagi tubuh, karena berperan dalam sintesis dan perbaikan DNA, serta mendorong pertumbuhan sel dan jaringan.

Sementara zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat dengan ketersediaan jumlah darah.

Dalam tubuh manusia zat besi memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan.

Zat ini juga diperlukan untuk mengangkut elektron di dalam proses pembentukan energi di dalam sel.

Pembagian vitamin ini merupakan bagian dari sebuah program bagi wanita Thailand agar bisa memberikan anak bagi bangsanya, dengan "vitamin sangat ajaib" itu.

Pasangan di Thailand yang memutuskan untuk menikah semakin jarang, yang artinya akan datang jumlah anak yang lebih sedikit setiap tahunnya di negeri itu.

"Cara hidup bangsa Thailand kini mengalam perubahan," ungkap Dr. Wachira Pengjuntr, Direktur Departemen Kesehatan seperti dikutip AP.

"Wanita Thailand kini mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, dan genarasi yang lebih baru memasang nilai yang lebih tinggi untuk menjadi lajang," ungkap dia.

Kini, populasi di Thailand tumbuh hanya 0,4 persen di tahun 2015, atau turun dari 2,7 persen di tahun 1970.

Jika tren ini berlanjut, pertumbuhan tahunan populasi di Thailand akan turun menjadi 0 persen dalam 10 tahun ke depan, demikian dikatakan Wachira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com