Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Serang Toko yang Berhenti Jual Produk Busana Putrinya

Kompas.com - 09/02/2017, 21:39 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump kembali dikecam setelah ia menyerang sebuah jaringan toko pakaian yang berhenti menjual busana produk perusahaan milik putrinya, Ivanka.

Lewat akun Twitternya Trump mengatakan, Ivanka telah diperlakukan begitu tidak adil oleh jaringan pertokoan Nordstrom.

Seorang senator Demokrat menyebut posting itu "tidak pantas" dan mantan pimpinan urusan etika Gedung Putih menyebutnya "memalukan".

Nordstrom menjadi jaringan toko kelima yang tak lagi menjual pakaian-pakaian produksi Ivanka Trump, dengan alasan kurang laku.

Langkah ini muncul di tengah seruan untuk memboikot semua produk Trump, yang oleh para pegiat disebut #GrabYourWallet atau rogoh dompet Anda, mengacu pada pernyataan Trump pada 2005 tentang tubuh perempuan.

Seorang juru bicara Senator Bob Casey menyebut, sang senator merasa tidak etis dan tidak pantas bagi seorang presiden menyerang sebuah perusahaan swasta karena menolak untuk memperkaya keluarganya.

Norma Eisen, yang menjabat kepala urusan etika semasa pemerintahan Barack Obama, menyebut langkah itu "memalukan" dan menyarankan Nordstrom menuntut Trump dengan menggunakan Undang-undang Persaingan Usaha Tidak Sehat California.

Pada 1950 Presiden Harry Truman menulis surat berisi kemarahan terhadap kritikus musik Washington, Post Paul Hume, yang sebelumnya menyorot putri presiden, Margaret saat menyanyi.

Insiden itu membuat Truman menjadi bahan olok-olok. Nyatanya, hal tersebut terulang 66 tahun kemudian ketika Trump membela putrinya.

Serangan Donald Trump pada Nordstrom mungkin memiliki konsekuensi lebih berat, dan menimbulkan pertanyaan tentang kelayakan seorang presiden menggunakan ruang publik bukan hanya untuk melindungi putrinya, tetapi juga untuk kepentingan bisnis keluarga.

Trump banyak mengecam berbagai perusahaan sebelumnya, tapi setidaknya dengan dalih memajukan kepentingan ekonomi AS. Kali ini berbeda karena Trump mengecam demi urusan pribadi.

Para ahli etika memperingatkan, tentang batasan antara jabatan kepresidenan, kepentingan bisnis dan keuangan keluarganya, tidak cukup lagi.

Sekarang presiden telah memberikan bukti baru yang bisa digunakan dalam gugatan hukum untuk memaksa Trump agar menarik diri dari kerajaan bisnisnya.

Ironisnya adalah, pembelaan Trump terhadap putrinya mungkin menjadi bumerang. Akankah perusahaan pengecer tertarik menjalin kemitraan dengan Ivanka Trump jika berisiko menjadi sasaran kemarahan presiden jika kemitraan itu tak berlangsung mulus?

Juru bicara pers Gedung Putih Sean Spicer mengatakan, keputusan Nordstrom bersifat politis, dan presiden hanya bereaksi terhadap "serangan" pada putrinya.

"Itu serangan langsung terhadap kebijakan Presiden dan nama (Ivanka) Trump dan jelas ada upaya untuk (presiden) untuk membela (Ivanka) karena mereka memiliki masalah dengan kebijakan-kebijakan (Presiden)," kata Spicer dalam jumpa pers harian.

Saat mengumumkan tak lagi menjual produk Ivanka enam hari lalu, Nordstrom menegaskan, keputusan tersebut berdasarkan kinerja produk dan mereka mengulang lagi pernyataan tersebut.

"Penjualan merek (Ivanka Trump) terus menurun ke titik yang tidak masuk akal secara bisnis bagi kami untuk melanjutkan penjualan merek itu saat ini," demikian Nordstrom.

Manajemen Nordstorm menambahkan, Ivanka Trump secara pribadi telah dikabari tentang keputusan itu pada awal Januari.

Cuitan yang dikirim akun @realDonaldTrump milik sang presiden kemudian dicuit-ulang oleh akun resmi kepresidenan, @POTUS.

Akibatnya, harga saham perusahaan pengecer Nordstrom jatuh 0,7 persen, sebelum naik lagi sedikit pada tengah hari.

Awal pekan ini, Ibu Negara Melania Trump juga dikecam setelah dia kembali mengajukan gugatan terhadap Daily Mail yang menuduhnya pernah bekerja sebagai perempuan panggilan.

Melania Trump menuntut ganti rugi 150 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,8 triliun dari manajemen Daily Mail.

Beberapa kalangan menuding Melania memanfaatkan posisinya sebagai ibu negara untuk mencari keuntungan finansial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com