Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat untuk Obama dari Otak Serangan 11 September Dibuka ke Publik

Kompas.com - 09/02/2017, 10:56 WIB

MIAMI, KOMPAS.com — Khalid Shaikh Mohammad, seorang lelaki yang mengaku sebagai otak dalam serangan teroris 11 September 2001 di Amerika Serikat menulis surat kepada mantan Presiden Barack Obama dari penjara Guantanamo.

Dalam suratnya, Khalid mengungkapkan pembenarannya. Dia menyebut plot serangan teror tersebut merupakan reaksi alamiah dari kebijakan luar negeri AS.

Khalid Shaikh Mohammad adalah satu dari lima tahanan di Guantanamo yang menghadapi pengadilan komisi militer untuk perannya dalam rencana pembajakan pesawat kala itu.

Khalid mengaku tak mempermasalahkan ancaman hukuman seumur hidup atau bahkan hukuman mati yang bakal diterimanya.

"Jika pengadilan memutuskan saya dengan hukuman seumur hidup, saya akan berbahagia hidup sendiri di dalam sel tahanan untuk menyembah Allah di sisa hidup saya," tulis dia.

"Kesempatan itu akan menjadi waktu saya untuk bertobat atas semua dosa dan kesalahan yang saya lakukan," ujar Khalid.

"Namun, jika pengadilan memutuskan vonis hukuman mati, saya akan lebih bahagia lagi," ucap Khalid.

"Saya akan bertemu dengan Allah dan para nabi serta kawan-kawan baik saya yang telah Anda bunuh di seluruh dunia, saya pun akan bertemu Sheikh Osama bin Laden," ujar dia.

Khalid berusaha mengirim surat ini sejak tahun 2015. Namun, niatnya itu dicegah oleh otoritas penjara dan juga hakim militer yang memimpin kasusnya atas permintaan jaksa.

Sebab, surat itu dinilai akan menjadi bahan propaganda. 

Setelah menjalani proses hukum, pengadilan mengizinkan surat untuk dikirimkan bulan lalu, bersamaan dengan turunnya Obama dari kursi kepresidenan. 

Di dalam surat itu, juga muncul kecaman terhadap Obama, dengan menyebut tangan mantan Presiden AS itu masih basah dengan darah saudara-saudaranya.

Kalimat itu merujuk kepada tewasnya warga sipil Palestina di Gaza akibat perbuatan tentara Israel.

Dia juga merujuk tewasnya warga sipil akibat serangan bom dari pesawat tanpa awak di Yaman dan sejumlah daerah lain. 

"Dua serangan yang terjadi di Washington dan New York itu merupakan akibat dari kebijakan destruktif Anda kepada umat Islam," tulis Khalid kepada Obama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com