Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2017, 18:29 WIB
EditorErvan Hardoko

MANILA, KOMPAS.com — Berakhirnya gencatan senjata antara Pemerintah Filipina dan pemberontak komunis membuat kondisi di wilayah selatan Filipina memanas.

Karena itu, warga negara asing, termasuk dari Indonesia, yang berada di wilayah selatan Filipina diimbau agar meningkatkan kewaspadaan.

Atas dasar itulah, KJRI Davao City menerbitkan surat edaran untuk warga Indonesia terkait perkembangan situasi di kawasan tersebut.

Dalam surat edarannya, KJRI Davao City mengimbau agar WNI di wilayah selatan Filipina lebih waspada atas kemungkinan terjadinya bentrok antara tentara pemerintah dan pemberontak komunis.

KJRI juga mengimbau warga Indonesia agar tidak bepergian ke kawasan yang dinyatakan rawan demi menghindari berbagai hal yang tak diinginkan.

Jika mendapatkan masalah atau gangguan keamanan, warga Indonesia bisa menghubungi Kompol Wahyu Candra Irawan di KJRI Davao City di nomor telepon +63 917 551 9400.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Jumat (3/2/2017) mengakhiri gencatan senjata dengan pemberontak komunis yang dilakukan sejalan dengan proses perundingan tahun lalu.

Keputusan itu diambil dua hari setelah Partai Komunis Filipina mengumumkan secara sepihak untuk mengakhiri gencatan senjata.

Militer Filipina kemudian mengatakan, selama sepekan saja sebanyak enam orang prajurit tewas akibat serangan pemberontak komunis.

"Saya kehilangan banyak prajurit hanya dalam waktu 48 jam, maka saya berpikir melanjutkan gencatan senjata tak akan menghasilkan sesuatu," ujar Duterte dalam pidatonya.

"Saya sebenarnya tak ingin melakukan ini, tetapi inilah yang diinginkan komunis, tak ada lagi yang bisa saya lakukan. Jadi, mari berperang hingga 50 tahun lagi," kata Duterte.

Duterte tak menjelaskan apakah rencana pembicaraan damai putaran keempat yang dijadwalkan digelar di Oslo, Norwegia, pada April mendatang juga akan dihentikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com