Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peru Berjuang untuk Selamatkan Bahasa Lokal yang Nyaris Punah

Kompas.com - 07/02/2017, 21:44 WIB

Menurut UNESCO, sebanyak 2.500 bahasa di seluruh dunia terancam punah yang sekaligus mengancam hilangnya harta karun berupa jalinan kata, puisi, lelucon, kata-kata mutiara, dan legenda.

Khusus di Peru, masalahnya jauh lebih rumit karena hutan Amazon serta pegunungan Andes menjadi rumah banyak komunitas suku pedalaman yang rapuh.

Bahasa Taushiro dan Resigaro benar-benar terancam punah karena saat ini hanya tersisa satu penutur saja.

Namun, nasib serupa juga dialami bahasa Muniche yang hanya memiliki tiga penutur, Inapari empat penutur, dan 11 penutur bahasa Cauqui.

Kini pemerintah Peru sedang membuat daftar ekspresi visual dan kamus audio bahasa Taushiro.

Sementara uitu suku Yanesha, di provinsi Oxapampa wilayah tengah Peru, membuka sekolah dua bahasa dengna bantuan ahli bahasa dan antropologi asal AS Richard Chase Smith.

Misi sekolah iutu adalah mengadopsi huruf Yanesha ke teknologi modern, dengan harapan bisa mendapatkan tempat di dunia maya.

"Saya tinggal hampir 15 tahun bersama komunitas ini dan berhasil merekam sejarah suku ini yang disampaikan secara lisan, sebuah ciri identitas mereka," kata Smith.

"Saya merekam 18 narasi yang kini didengarkan juga oleh masyarakat Yanesha di sekolah," tambah Smith.

Kini 40 dari 47 suku asli Peru sudah memiliki sekolah dua bahasa, meski suku yang memiliki warga sangat sedikit.

Pemerintah Peru kini juga tengah berupaya untuk mengembangkan sistem penulisan untuk bahasa yang memiliki lebih banyak penutur dan arsip audio untuk suku yang lebih kecil.

Namun, pakar antropoligi Chirif memperingatkan ada hal lebih besar yang harus dilakukan.

"Kita membutuhkan rencana untuk memperjuangkan hak-hak penduduk asli tas tanah dan identitas mereka," ujar Chirif. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com