Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Sajikan Daging Trenggiling, Sejumlah Pejabat China Diselidiki

Kompas.com - 07/02/2017, 16:36 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China menggelar penyelidikan terhadap para pejabat kawasan otonomi Guangxi Zhuang, di wilayah selatan negeri itu, yang diduga menyajikan daging trenggiling dalam sebuah jamuan.

Penyelidikan ini merupakan respon terhadap sebuah posting di media sosial Weibo yang dibuat seorang pengusaha asal Hongkong.

Lewat media sosial ini, sang pengusaha mengatakan dalam perjalanan bisnisnya pada 2015 dia dijamu makan malam dengan salah satu sajian adalah hewan yang dinyatakan nyaris punah itu.

Posting asli sebenarnya sudah dihapus. Namun, para pengguna Weibo "menggalinya" lagi dan kembali memunculkannya bahkan hingga menjadi trending topic.

Pengusaha itu juga sempat mengunggah sejumlah foto jamuan makan malam itu, termasuk foto semangkuk masakan yang diduga adalah daging trenggiling.

Pengusaha itu menambahkan, bahwa para pejabat yang menggelar jamuan makan malam itu sangat menyukai cita rasa daging trenggiling.

Setelah topik ini menjadi perbincangan di dunia maya, seorang staf Departemen Kehutanan Guangxi mengatakan, pemerintah China memerintahkan investigasi digelar untuk memperjelas masalah ini.

Trenggiling, meski sangat langka, sangat disukai sebagian masyarakat China.

Hewan ini kerap diburu untuk diambil daging dan kulitnya yang keras yang diyakini bisa menyembuhkan kanker dan asma.

Selain itu bagi sebagian orang dagingnya dianggap sangat lezat dan dijual dengan harga cukup mahal yaitu 5.000 yuan atau sekitar Rp 9,6 juta per kilogram.

Aparat hukum China berulang kali menggagalkan penyelundupan daging dan kulit trenggiling.
Pada 2015, aparat bea cukai Shanghai di bandara internasional Pudong menyita 249 kilogram kulit trenggiling yang dimasukkan ke dalam sembilan koper hitam. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com