"Sampul itu memainkan kehidupan korban teror dengan cara yang keji," kata dia kepada Bild.
Hubungan Jerman-AS menurun di bawah pemerintahan Presiden Trump yang sudah mengkritik kebijakan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Bulan lalu Trump mengatakan, kebijakan Merkel menerima banyak pengungsi di Jerman adalah sebuah kesalahan besar.
Penasihat dagang Trump juga baru-baru ini mengkritik Jerman karena mendapat keuntungan perdagangan dari mata uang euro yang relatif rendah.
Beberapa majalah lain juga menggunakan sampul depan edisi terbaru mereka untuk berkomentar atas Presiden AS dan kebijakan-kebijakannya.
Bloomberg Businessweek menunjukkan Trump memegang dokumen perintah eksekutif yang bertuliskan, "Masukkan perintah eksekutif yang dirancang tergesa-gesa, meragukan secara hukum, dan mengguncang ekonomi di sini."
Majalah mingguan Inggris, The Economist, menampilkan sosok Presiden Trump yang melempar bom molotov.
The New Yorker, majalah liberal yang mendukung Hillary Clinton, menampilkan api obor Patung Liberty yang padam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.