Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Mesir Jadi Tersangka Serangan Pisau di Museum Louvre

Kompas.com - 04/02/2017, 09:48 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Kepolisian Perancis mengatakan tersangka pelaku percobaan penikaman di dekat Museum Louvre, Paris, Jumat (3/2/2017), berkebangsaan Mesir.

Pria berusia 29 tahun yang diidentifikasi bernama Abdullah Reda Refaei al-Hamamy itu tiba di Perancis bulan lalu.

Al-Hammamy membawa dua tas punggung sekitar pukul 10.00 waktu setempat dan mendekati empat orang tentara yang sedang berpatroli di pusat perbelanjaan Carrousel du Louvre.

Saat melihat Al-Hamamy datang ke pusat belanja di bawah museum ternama itu, para tentara tersebut mengatakan, pria Mesir tersebut tak boleh membawa tasnya masuk.

"Saat itulah dia menghunus pisaunga dan mencoba menikam salah seorang tentara tersebut," kata Yves Lefebvre, seorang petugas polisi.

Sementara itu, Benoit Brulon, juru bicara militer Perancis yang bertugas mengamankan Paris, mengatakan, keempat tentara itu telah mencoba melumpuhkan Al-Hamamy sebelum melepaskan tembakan.

Gagal melumpuhkan dengan tangan kosong, para tentara itu melepaskan lima tembakan yang mengakibatkan pria Mesir itu terluka parah.

Sementara itu sumber kepolisian menduga, Al-Hamamy sempat berkomunikasi dengan ISIS beberapa menit sebelum dia beraksi.

Para penyidik mengatakan, pada sekitar pukul 09.31 sebuah akun Twitter dengan nama tersangka muncul di dunia maya.

Isi cuitan Al-Hamamy menjelaskan alasan tindakannya itu adalah untuk para warga Suriah dan pejuang di seluruh dunia.

Satu menit kemudian, muncul kembali cuitan Al-Hamamy yang kali ini menyebut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dalam akun Twitter-nya yang masih aktif hingga Sabtu dini hari, Al-Hamamy menuliskan pergerakannya dari Dubai menuju Paris pada 26 Januari lalu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com