NEW YORK, KOMPAS.com - Ratusan toko kelontong dan warung milik warga AS keturunan Yaman yang biasa disebut bodega, tutup selama beberapa jam.
Langkah ini dilakukan untuk memprotes kebijakan pembatasan imigrasi yang diterapkan Presiden Donald Trump.
Diperkirakan terdapat sekitar 6.000 bodega di New York dan aksi protes pada Kamis (2/2/2017) petang waktu setempat tersebut diikuti lebih dari 1.000 warung.
Salah satu toko yang tutup adalah milik Adnan Alshabbi. Toko ini biasanya buka 24 jam dan ramai dikunjungi warga New York yang ingin membeli sandwich pada pukul 4.00 atau 5.00 pagi.
Salah seorang peserta aksi protes ini adalah Sulaiman Alaodyi, pemuda berusia 24 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai kasir di warung Best and Tasty di kawasan Bronx.
"Kami ingin mengirim pesan bahwa kami berada di sini ... kami memprotes sebagai simbol solidaritas kepada sesama saudara kami yang ditahan di bandara atau yang tertahan di bandara di negara lain," kata Alodyi.
"Ini jelas tidak adil," tambahnya.
Protes menurup warung dan toko kelontong milik warga Amerika keturunan Yaman diserukan melalui Facebook, yang menyatakan bahwa toko-toko dan warung ini punya peran penting dalam menggerakkan perekonomian di New York.
Selain itu, toko dan warung ini juga punya peran sebagai 'perekat sosial'.
"Selama penutupan berlangsung, para pemilik menghabiskan waktu bersama keluarga dan sahabat untuk saling dukung satu sama lain."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.