Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Kesehatan Warga, Vanuatu Akan Larang "Junk Food" ala Barat

Kompas.com - 03/02/2017, 17:47 WIB

PORT VILLA, KOMPAS.com - Vanuatu, negeri kepulauan di Pasifik Selatan, memutuskan larangan impor "junk food" asal negara Barat untuk memperbaiki kualitas kesehatan warganya.

Provinsi Turba, yang terletak di sisi paling utara kepulauan itu, berniat menerbitkan undang-undang larangan impor makanan asing dalam dua tahun ke depan.

Provinsi ini hanya berpenduduk kurang dari 10.000 orang dan sebagian besar penduduknya adalah petani berambisi menjadi kawasan organis pada 2020.

Pemerintah setempat juga sudah memerintahkan pengelola kawasan wisata agar mulai memperkenalkan makanan lokal dan organik.

Ketua dewan turisme Provinsi Torba, Luc Dini meyakini, dilarangnya makanan Barat masuk ke wilayah itu akan meningkatkan kesehatan rakyat.

"Saat ini kami mengalami infiltrasi makanan cepat saji dari luar negeri," kata Dini.

"Memang sangat mudah merebus mie atau nasi. Namun, hampir tak ada nutrisi dalam makanan tersebut. Selain itu kami juga tak perlu mengimpor makanan karena banyak makanan yang tumbuh secara organik di pulau kami," tambah Dini.

Provinsi Torba memang memiliki banyak produk yang bisa digunakan untuk bertahan hidup misalnya ikan, kerang, hingga nanas.

Sementara beras, permen, biskuit, dan makanan kalengan semua berasal dari impor.

"Kami tinggal di wilayah paling terpencil di Vanuatu dan sejauh ini kesehatan kami baik karena makanan kami, dan kami ingin terus sehat," tambah Dini.

Dini melanjutkan, di provinsi lain Vanuatu yang warganya mulai menyantap makanan Barat, kesehatan warga mulai terganggu.

"Jika seseorang tersenyum terlihat giginya mulai rusak, karena gula menghancurkan gigi mereka," ujar Dini.

"Kami tak ingin itu terjadi di sini dan kami tak mau makanan Barat memberikan penyakit bagi kami," Dini menegaskan.

Ternyata rencana ini didukung pemerintah pusat Vanuatu yang akan meneliti reaksi dari warga setempat dan turis.

Kebijakan ini, masih kata Dini, bisa menjadi keuntungan bagi negara-negara Pasifik Selatan lainnya yang memiliki rerata penderita obesitas terbesar di dunia.

Kondisi itu kerap dikaitkan dengan konsumsi makanan cepat saji ala Barat yang terlalu berlebihan.

Sembilan negara teratas dalam hal penderita obesitas semua berada di Pasifik Selatan yaitu, Samoa Amerika, Nauru, Cook Islands, Tokelau, Tonga, Samoa, Palau, Kiribati, dan Kepulauan Marshall.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com