Janji sumbangan dari warga mulai muncul selama pekan ini, setelah ekonom tekemuka dan anggota parlemen itu menggagas kampanye tersebut.
Pihak dunia usaha dan kalangan wakil rakyat pun menyisihkan uang untuk berkontribusi terhadap beban negara tersebut.
Terkumpul sekitar 100 juta Tugrik atau kira-kira 40.650 dollar AS.
Masalah terbesar Mongolia adalah rendahnya cadangan mata uang asing, untuk pembiayaan sepanjang tahun ini.
"Kondisi itu yang menyebabkan para investor mengamati dengan seksama perkembangan kesepakatan pemerintah dengan IMF," kata Simon Quijano, praktisi di Legal & General Investment Management.
Terkait bantuan itu, Perdana Menteri Jargaltulga Erdenebat mengaku yakin, saat negara menerima donasi, maka negara pasti telah memiliki solusi untuk pembayaran obligasi Maret.
"Dana donasi itu akan kami salurkan ke bidang lain," ungkap dia.
"Pemerintah tidak bisa melarang kampanye yang dijalankan warga," kata Erdenebat dalam sebuah pernyataan yang dirilis Rabu.
"Kabinet telah memutuskan untuk menghabiskan sumbangan sukarela pada kesehatan, pendidikan, dan mengurangi asap serta infrastruktur publik," tambah Erdenebat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.