Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Ubur-ubur Biru Terdampar di Pantai Brisbane

Kompas.com - 02/02/2017, 18:00 WIB

BRISBANE, KOMPAS.com — Ratusan ubur-ubur berwarna kebiruan terdampar di sebuah pantai di sisi utara Kota Brisbane, Queensland, Australia.

Seorang pakar kelautan menyebut fenomena ubur-ubur terdampar itu adalah hal biasa, tetapi kali ini jumlahnya begitu banyak.

Fenomena ubur-ubur yang terdampar, seperti yang terjadi di Pantai Deception Bay akhir pekan lalu, itu biasanya terkait dengan fase perkembangbiakan atau disebut "bloom".

Pakar biologi kelautan Dr Lisa-Ann Gershwin, yang merupakan spesialis ubur-ubur, menjelaskan bloom yang dia lihat kali ini merupakan yang paling besar selama 25 tahun kariernya.

"Bloom pada ubur-ubur merupakan bagian dari siklus kehidupan mereka. Saat angin bertiup serta air surut dan berarus, mereka akan terdampar," kata Gershwin.

"Kita biasa lihat ubur-ubur terdampar, tetapi tidak seperti ini. Ini mengherankan," katanya sambil menyebut pemandangan itu seperti menyaksikan wallpaper ubur-ubur.

"Saya belum pernah melihatnya seperti itu. Saya tak bisa bayangkan bagaimana mereka di dalam air sehingga bisa terdampar serapat itu satu sama lain," ujar dia.

Ubur-ubur biru atau Catostylus mosaicus bisa tumbuh hingga mencapai ukuran diameter 35 sentimeter dan biasanya tidak berbahaya bagi manusia.

"Mereka biasa ditemukan di Queensland tenggara, New South Wales, dan Victoria," ujar Gershwin kepada ABC.

"Terdamparnya ubur-ubur ini bukan hal yang mengkhawatirkan bagi lingkungan sekitar. Sebab, mereka akan mengering dan kita bahkan tak sadar bahwa mereka pernah ada di situ," katanya.

Dia menjelaskan kombinasi arah angin utara dan kondisi arus menyebabkan bloom pada ubur-ubur ini.

"Mereka tidak mendamparkan diri seperti pada sejumlah hewan lainnya. Ubur-ubur tidak seperti itu," kata Gershwin.

"Mereka tak bisa bernapas di darat. Mereka memang perlu air di sekitarnya untuk mengalirkan oksigen ke kulit mereka," katanya.

"Mereka juga butuh air untuk mendukung tubuhnya sehingga tidak ambruk sendiri," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com