Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2017, 21:35 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Theresa May, Rabu (1/2/2017), secara resmi mengecam kebijakan Presiden Donald Trump.

Di hadapan parlemen Inggris, May mengatakan, kebijakan larangan imigrasi sementara itu keliru dan berpotensi menimbulkan perpecahan.

"Terkait kebijakan yang diambil Presiden Trump, pemerintahan kami dengan jelas menganggap kebijakan itu keliru," ujar May setelah didesak pemimpin oposisi Jeremy Corbyn di parlemen.

"Kami yakin (keputusan) itu salah dan berpotensi memecah belah," tambah May, dalam komentar pertamanya terkait kebijakan AS di hadapan parlemen.

May kemudian menegaskan tidak mendapatkan pemberitahuan lebih awal soal rencana Trump memberlakukan kebijakan larangan imigrasi itu.

"Jika Anda (Corbyn) bertanya apakah saya sudah mengetahui lebih dulu rencana pelarangan terhadap pengungsi, jawabannya adalah tidak," ujar May.

"Dan jika dia bertanya apakah saya tahu perintah eksekutif ini akan memengaruhi warga Inggris, jawabannya tidak," May menegaskan.

"Jika dia bertanya apakah saya sudah mengetahui pembatasan perjalanan ke AS, kita semua tahu, sebab Presiden Trump sudah mengatakannya saat masa kampanye," kata May.

Trump meneken perintah eksekutif kontroversialnitu pada Jumat pekan lalu, di hari yang sama ketika PM May berkunjung ke Gedung Putih.

Keputusan Trump itu memicu unjuk rasa di AS dan seluruh dunia serta dikecam PBB serta beberapa negara besar termasuk Jerman dan Perancis.

Sehari setelah kebijakan itu diterbitkan, PM May belum memberikan kecaman meski sempat tiga kali ditanya wartawan. Dia hanya mengatakan, AS bertanggung jawab atas kebijakannya sendiri terkait masalah pengungsi.

Namun, May kemudian merilis pernyataan yang pada dasarnya menunjukkan rasa tidak setujunya dengan kebijakan Trump.

Kebijakan Trump itu juga disambut unjuk rasa di berbagai kota di Inggris dan 1,8 juta tanda tangan mendukung petisi agar May membatalkan undangan kunjungan kerja ke Inggris untuk Trump.  

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com