TEHERAN, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, Selasa (31/1/2017), memperingatkan AS agar tak menciptakan ketegangan baru terkait uji coba misil balistik negeri itu.
"Kami harap program pertahanan Iran tak digunakan Pemerintah AS sebagai cara untuk menciptakan ketegangan baru," ujar Zarif dalam jumpa pers bersama Menlu Perancis Jean-Marc Ayrault.
Sebelumnya, Iran melakukan uji coba peluncuran rudal balistik jarak menengah, yang meledak setelah meluncur 1.010 kilometer.
Kabar tentang uji coba peluru kendali Iran itu disampaikan pejabat Pemerintah Amerika Serikat (AS), sebagaimana dilaporkan kantor berita Reuters, Selasa (31/1/2017).
Pejabat yang tidak menyebutkan namanya itu mengatakan bahwa uji coba tersebut dilakukan dari dekat Semnan, di sisi timur Teheran, ibu kota Iran.
Menurut pejabat AS tersebut, tes rudal balistik jarak jauh itu dilakukan pada Minggu (29/1/2017). Terakhir kali jenis peluru kendali seperti itu pernah diujikan pada Juli 2016.
Gedung Putih mengatakan bahwa mereka mengetahui keterangan uji peluru kendali Iran tersebut.
"Kami memantaunya, mengetahui bahwa Iran meluncurkan misil itu," kata juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer, dalam jumpa pers.
"Kami mencari alasannya dan saya akan mencoba untuk memberikan info lebih nantinya," kata Spicer.
Masih belum jelas apakah uji coba peluncuran itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang meminta Iran untuk tidak melakukan aktivitas terkait misil balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan