Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Hal-hal Penting dari Kebijakan Trump Soal Imigran ...

Kompas.com - 30/01/2017, 05:19 WIB

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk menangguhkan seluruh penerimaan pengungsi dan membatasi kedatangan warga dari tujuh negara mayoritas Muslim.

Updated: Jaksa Agung dari 16 Negara Bagian AS Bersatu, Kecam dan Lawan Trump

Keputusannya telah mendapatkan kritik tajam dari pegiat dan kelompok HAM.

Selanjutnya, inilah beberapa hal penting dari kebijakan Trump.

Baca: Trump Resmi Batasi Laju Imigran dari 7 Negara Ini

Apa yang terjadi ?

1. Menangguhkan Program Penerimaan Pengungsi AS ditunda selama 120 hari.

2. Larangan tidak terbatas untuk pengungsi Suriah.

3. Penangguhan 90 hari berlaku bagi setiap orang yang berasal dari tujuh negara mayoritas Muslim - Irak, Suriah, Iran, Libia, Somalia, Sudan, dan Yaman.

4. Sejumlah kategori visa, seperti diplomatik dan PBB, tidak termasuk dalam penundaan ini.

5. Prioritas akan diberikan kepada minoritas agama yang menghadapi penyiksaan di negara mereka. Dalam sebuah wawancara Trump menyebutkan penganut Kristen di Suriah.

Baca: Pilah Kebijakan Imigrasi Berdasar Agama, Trump Langgar Konstitusi?

6. Sekitar 50.000 pengungsi akan diterima di AS pada 2017, berkurang drastis dari jumlah yang telah ditetapkan Presiden Barack Obama.

7. Penangguhan Visa Interview Waiver Program, yang mengizinkan pejabat konsular untuk membebaskan sejumlah pendaftar dari wawancara tatap muka, jika mereka tengah berupaya mengajukan visa sementara yang kedaluarsa dalam satu tahun.

8. Pengecualian akan diberlakukan berdasarkan kasus per kasus.

9. Larangan juga berlaku bagi orang dengan dua kewarganegaraan -yang salah satunya masuk dalam tujuh negara tersebut.

10. Pengadilan AS memutuskan penundaan deportasi pengungsi

Baca: Hakim Federal AS Tunda Perintah Melarang Imigran Masuk ke AS

11. Trump batasi jumlah pengungsi demi lindungi AS dari 'ancaman teroris Islam radikal'

Apa yang dikatakan Trump?

Presiden Trump mengatakan penangguhan terhadap program pengungsi dibutuhkan untuk memberikan waktu terhadap lembaga pemerintah mengembangkan sistem pemeriksaan yang ketat.

Hal ini juga demi memastikan bahwa visa tidak akan diterbitkan terhadap individu yang mengancam keamanan nasional.

Namun, dia tidak menjelaskan secara spesifik kebijakan yang akan diambil oleh lembaga pemerintah.

Warga Suriah yang mengajukan izin untuk bermukim di AS telah menjadi sasaran dari proses penyelidikan latar belakang dan pemeriksaan keamanan yang rumit.

Dalam sebuah proses dapat menghabiskan waktu selama 18 sampai 24 bulan.

Kelompok HAM mengatakan perintah Trump ini menargetkan Muslim karena kepercayaan mereka, dan mereka akan mengajukan gugatan hukum terhadap kebijakan tersebut.

Mereka juga mengatakan, tidak ada pengungsi yang terbukti terkait dengan kejahatan terorisme.

Ketika mengumumkan rencana ini, Trump menyebut serangan 11 September 2001.

Namun, dari 19 pembajak pesawat yang melakukan serangan itu tidak ada yang berasal dari negara yang masuk dalam penangguhan itu.

Apa yang tidak kita ketahui?

Tidak begitu jelas bagaimana perintah ini akan berdampak pada warga negara yang berstatus penduduk tetap -orang yang juga disebut pemegang green card.

Kelompok HAM telah menyarankan kepada orang yang ingin ke AS untuk berkonsultasi dengan pengacara imigrasi sebelum bepergian keluar AS atau mencoba untuk kembali ke negara tersebut.

Dampak penangguhan terhadap Visa Interview Waiver Program akan berlaku bagi pemohon visa dan layanan konsuler di seluruh dunia.

Para ahli mengatakan wisatawan mungkin akan menunggu lebih lama lagi.

Baca: Presiden Iran Pun Bersuara Atas Sikap Presiden Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com