Perjanjian CMATS membagi pendapatan dari tambang gas "Greater Sunrise" antara Australia dan Timor Leste dengan sama rata, tetapi perjanjian itu menunda negosiasi batas laut permanen selama 50 tahun.
Timor Leste berpendapat, jika batas maritim diputuskan berdasarkan hukum internasional, sebagian besar wilayah tambang "Greater Sunrise" akan masuk ke dalam wilayahnya.
Hingga saat ini, Australia menolak untuk menyelesaikan sengketa di bawah hukum internasional.
Hubungan antara Pemerintah Australia dan Timor Leste telah menegang akibat sengketa itu dan mencapai titik terendah setelah tuduhan mata-mata muncul pada tahun 2013.
"Tak ada kunjungan menteri selama beberapa tahun terakhir, dan itu merupakan pertanda adanya hubungan yang sangat buruk antara Canberra dan Dili saat ini," kata Profesor Leach.
Namun, ia berpendapat, pengumuman yang dilakukan pada Selasa (24/1/2017) tampaknya menjadi pertanda bahwa hubungan keduanya membaik.
"Hari ini, kami melihat Timor Leste mencabut dua arbitrase melawan Australia," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.