Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Koruptor di China Dipenjara Seumur Hidup

Kompas.com - 24/01/2017, 05:52 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Pengadilan China memenjarakan dua mantan pejabat korupsi, yang melarikan diri ke luar negeri guna menghindari hukuman, kata badan anti-korupsi Partai Komunis yang berkuasa, Senin (23/1/2017).

China bersumpah mengejar hingga ke luar negeri dengan menggelar pencarian disebut "Fox Hunt" (berburu rubah) untuk membawa pulang pejabat dan pelaku usaha korup serta harta mereka.

Upaya itu adalah bagian dari perang melawan korupsi Presiden Xi Jinping.

Dalam pernyataan singkat, Komisi Pusat untuk Pemeriksaan Disiplin menyebut dua pejabat itu adalah Wang Guoqiang dan Li Huabo.

Li diterbangkan kembali ke China dari Singapura pada 2015 setelah menyelesaikan hukuman penjara di sana, sementara Wang menyerahkan diri pada 2014 setelah dua tahun lari ke Amerika Serikat.

Li dijatuhi hukuman seumur hidup oleh pengadilan di kawasan selatan, Provinsi Jiangxi.

Sementara sebuah pengadilan di provinsi bagian utara,Liaoning, menjatuhkan hukuman delapan tahun untuk Wang.

Wang terbukti karena suap, sementara Li dinyatakan bersalah melakukan korupsi, kata pernyataan singkat.

Tidak dimungkinkan untuk mencapai perwakilan baik Li atau Wang untuk meminta tanggapan.

Tahun lalu Wang muncul di acara televisi China, yang menggambarkan kesengsaraan hidupnya di pelarian.

China tertarik mendapatkan dukungan internasional untuk melawan korupsi, tetapi banyak negara Barat enggan membantu.

Mereka mencemaskan perlindungan hukum China, yang rendah, untuk tersangka dan kekhawatiran tentang peluang penganiayaan.

Pekan lalu, China berjanji menghapus penganiayaan di rancangan penyelidikan dan mendesak diplomat asing membantu menjalin jaringan kerja sama melawan korupsi.

Pemerintahan Presiden Xi Jinping telah memerangi korupsi selama empat tahun. Ia berupaya meningkatkan kerja sama antikorupsi di tingkat internasional.

Xi berjanji akan memberantas korupsi di tiap tahap, hingga anggota Partai Komunis nantinya "tidak berani, tidak dapat, dan tidak ingin" korupsi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com