Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idap Tuberkolosis, Pasutri Miskin Coba Bunuh Diri Sekeluarga

Kompas.com - 23/01/2017, 15:31 WIB

YANGON, KOMPAS.com - Seorang bayi tewas dan bocah lainnya dilarikan ke rumah sakit di Myanmar, Senin (23/1/2017), setelah kedua orangtua mereka mencoba melakukan bunuh diri massal.

Pasangan suami-istri dari sebuah perkampungan kecil di luar Mandalay memaksa anak-anak mereka menenggak pestisida.

Selanjutnya, mereka melukai bocah-bocah itu dengan pisau, sebelum keduanya mencoba melakukan bunuh diri dengan pisau tersebut pula, Sabtu lalu.

Bayi perempuan berusia satu tahun tewas di tempat kejadian dan dua bocah laki-laki berusia tujuh dan sembilan tahun dilarikan ke RS.

Seperti diberitakan AFP, keduanya menjalani perawatan atas sejumlah luka akibat perbuatan orangtua mereka.

Seorang anggota parlemen setempat Sein Win mengatakan, pasangan suami-istri miskin itu sudah lama mengidap tuberkolosis.

Belakangan, mereka mengetahui, bahwa penyakit yang mendekam di dalam tubuh mereka telah resisten terhadap pengobatan.

"Penyakit mereka ini pun menular, tak seorang pun ingin bekerja dengan mereka," kata Win.

"Mereka berpikir lebih baik mati karena tidak ada perawatan yang bisa mereka dapatkan," sambung dia.

"Mereka menjadi gila dan mencoba untuk bunuh diri bersama seluruh keluarga," ujar Win lagi.

Kepala administrasi di Kota Taungtha Wai Lin Tun mengatakan, kini polisi tengah menggelar penyelidikan atas kejadian ini. Namun dia menolak untuk memberikan penjelasan lebih jauh.

Myanmar dikenal sebagai salah satu negara dengan kasus tuberkolosis tertinggi di dunia.

Ada 140.000 kasus yang tercatat. Data itu berdasarkan catatan organisasi PBB untuk masalah kesehatan (WHO). 

Diperkirakan, ada 9.000 orang yang terinfeksi setiap tahun dengan kasus resistensi terhadap pengobatan.

Pemerintah setempat telah meluncurkan program untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit ini. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com