Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Mengasingkan Diri, Mantan Presiden Gambia Kuras Kas Negara

Kompas.com - 23/01/2017, 11:45 WIB

BANJUL, KOMPAS.com - Mantan presiden Gambia Yahya Jammeh diduga mencuri uang negara sebesar jutaan dolar AS di pekan-pekan terakhirnya memimpin negeri itu.

Dia juga mengosongkan kas negara dan mengirimkan mobil-mobil mewahnya ke luar negeri dengan menggunakan pesawat kargo.

Demikian penasihat khusus Adama Barrow, presiden baru Gambia, Minggu (22/1/2017).

Mai Ahmad Fatty, penasihat Barrow, dalam jumpa pers mengatakan, Jammeh kabur membawa lari uang bernilai 11 juta dolar AS atau sekitar Rp 147 miliar hanya dalam dua pekan terakhir saja.

Kondisi ini baru diketahui pemerintahan baru sejak Jammeh dan keluarganya memutuskan untuk mengasingkan diri ke Guinea Ekuatorial pada Sabtu lalu.

"Gambia dalam kondisi kesulitan keuangan. Kas negara bisa dikatakan kosong. Itu adalah faktanya," ujar Fatty.

"Semua sudah dipastikan kementerian keuangan dan bank sentral Gambia," tambah Fatty.

Fatty juga membenarkan bahwa sebuah pesawat kargo asal Chad telah membawa berbagai barang mewah atas nama Jammeh ke luar negeri di detik-detik terakhir kekuasaannya.

Pemerintah Gambia menyesalkan situasi itu, tetapi tak bisa berbuat banyak. Masalahnya adalah, kini pemerintahan baru harus mengelola negara nyaris tanpa anggaran.

Jammeh kini berada di Guinea Ekuatorial, negeri yang diperintah Presiden Teodoro Obiang Nguema Mbasongo yang sudah berkuasa sejak 1979.

Negeri ini juga bukan anggota mahkamah kriminal internasional, sehingga kecil kemungkinan Jammeh akan berurusan dengan hukum internasional.

Fatty menambahkan, pemerintah Gambia sejauh ini tak menyetujui deklarasi bersama yang diterbitkan PBB, Uni Afrika, dan blok negara-negara Afrika Barat (Ecowas) yang menjamin sejumlah perlindungan bagi Jammeh, keluarga, dan kerabatnya.

Jaminan itu termasuk kepastian bahwa aset milik Jammeh yang sah menurut hukum tak akan disita negara.

"Sejauh pemahaman kami, deklarasi itu tak berlaku," ujar Fatty.

Deklarasi itu juga menyebut bahwa pengasingan itu bersifat sementara dan Jammeh boleh kembali ke Gambia dalam waktu  yang ditentukannya sendiri.

Halaman:
Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com