Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 217 Orang Terkait Vandalisme saat Inaugurasi Trump

Kompas.com - 21/01/2017, 13:13 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com –  Aparat Kepolisian Washington DC, AS, menangkap sedikitnya 217 orang karena melakukan perusakan perusakan saat berdemonstrasi menentang pelantikan Donald Trump menjadi Presiden AS ke-45, Jumat (20/1/2017) siang atau Sabtu (21/1/2017) dini hari WIB.

Tepat sebelum parade dimulai, bentrokan pecah antara polisi dan massa yang terdiri dari antara 400 hingga 500 pengunjuk rasa.

Massa melemparkan batu ke arah polisi antihuru-hara, yang membalas serangan itu dengan tembakan gas air mata, aksi kedua dalam beberapa jam menjelang pelantikan Trump.

Para demonstran mengenakan topeng, masker, berpakaian hitam, dan membawa bendera. Mereka bertindak anarkis, yakni memecahkan jendela, membakar, dan bentrok dengan polisi antihuru-hara.

Sebuah mobil limousin menjadi sasaran amuk massa. Mereka memecahkan kaca jendela mobil dan membakarnya. 

Kepala Kepolisian Kota Washington DC, Peter Newsham, mengatakan sedikitnya 217 orang ditangkap untuk diproses hukum karena melakukan pengrusakan atau vandalisme.

"Tuduhan itu terkait kerusuhan," kata Newsham kepada wartawan.

Para pengunjuk rasa juga meneriakkan kata-kata yang menunjukkan ketidaksukaan mereka terhadap Trump.

Sekelompok demonstran berusaha menghadang para pendukung Trump yang akan menghadiri upacara inaugurasi tokoh Partai Republik itu sebagai presiden.

Sebanyak 800.000-900.000 orang diperkirakan menyaksikan upacara pelantikan di lapangan rumput National Mall, yang menghadap ke Gedung Capitol, tempat Trump dilantik.

Kehadiran mereka antara lain karena memang sengaja untuk menyaksikan jalannya upacara pelantikan, sementara sebagian lain untuk melakukan aksi unjuk rasa menentang dan menolak pelantikan Trump.

Massa juga diperkirakan akan memadati rute parade di sepanjang Pennsylvania Avenue menuju Gedung Putih dan berbagai titik lokasi lainnya di pusat kota Washington DC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com