Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tahan 90 Orang Usai Unjuk Rasa Anti-Trump

Kompas.com - 21/01/2017, 08:22 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Kepolisian Washington, Jumat (20/1/2017), menahan lebih dari 90 orang yang terlibat dalam unjuk rasa menentang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS.

"Kami menahan kira-kira 95 orang. Mereka melakukan vandalisme dan penghancuran properti," kata juru bicara kepolisian metropolitan Letnan Sean Conboy.

Conboy menambahkan, dalam peristiwa itu, terjadi bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa yang mengakibatkan dua orang terluka.

Sebelumnya, bentrokan pecah antara para pengunjuk rasa yang mengenakan topeng dan polisi di pusat kota Washington.

Unjuk rasa itu terjadi hanya beberapa blok dari lokasi pelaksanaan parade untuk menghormati Presiden Donald Trump yang baru saja dilantik.

Dalam unjuk rasa berujung kerusuhan itu, para pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah polisi dan membakar sebuah mobil limosin.

Polisi kemudian membalas dengan menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa.

Ronald Dye, seorang kepala polisi di Talladega College, Alabama, berkunjung ke Washington DC bersama sejumlah siswa untuk menyaksikan marching band sekolah itu yang tampil dalam upacara pelantikan presiden.

Dye (56) mengatakan, dia malah terjebak di sebuah gerai Starbucks ketika 300-400 orang pengunjuk rasa menghambur dan melempari tempat itu menggunakan batu.

"Awalnya mereka melemparkan batu, kemudian tong sampah, tetapi tak berhasil juga. Lalu mereka mengambil tongkat besi dan mulai menghancurkan jendela," ujar Dye.

"Mereka sudah menyiapkan semua peralatan di tas punggung yang dibawa," tambah dia.

"Kami hanya bisa bersembunyi di bawah meja. Itu satu-satunya hal yang bisa kami lakukan," ujar dia.

Pengunjuk rasa juga melakukan vandalisme dengan menyemprotkan cat ke dinding bangunan di sekitar mereka.

Sementara itu, para pengunjuk rasa damai yang membawa spanduk berbunyi "bukan presiden saya" atau "katakan tidak kepada rasisme", juga terkejut dengan kerusuhan tersebut.

Selain perusakan terhadap gerai Starbucks, kaca gerai sebuah gerai McDonald's dan bank Wells Fargo juga dirusak. Selain itu, beberapa mobil juga menjadi sasaran.

Aksi unjuk rasa lebih besar yang diikuti lebih kurang 200.000 orang akan perempuan digelar pada Sabtu (21/1/2017) di Washington DC.

Mereka akan melakukan aksi jalan kaki yang bisa jadi merupakan unjuk rasa terbesar dalam sejarah ibu kota Amerika Serikat itu.

Sebanyak 30 kelompok sudah mendapatkan izin untuk melakukan unjuk rasa yang diperkirakan diikuti 270.000 orang sepanjang Jumat dan Sabtu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com