Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Trump Ingin Militer AS Tetap Dominan di Dunia

Kompas.com - 21/01/2017, 07:52 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden AS Donald Trump, Jumat (20/1/2017), mengatakan, pemerintahannya akan membangun militer Amerika yang kuat, meningkatkan kemampuan penangkal rudal, dan memprioritaskan upaya untuk mengalahkan ISIS.

Dalam pernyataan yang dirilis Gedung Putih tak lama setelah upacara pelantikan, Trump menegaskan akan segera mengakhiri pembatasan anggaran untuk Pentagon yang dilakukan Kongres dan pemerintahan Barack Obama.

"Kami akan memberi para pemimpin militer berbagai sarana untuk mengembangkan kebutuhan pertahanan pada masa depan," demikian Trump.

"Kami tak bisa membiarkan negara lain melampaui kemampuan militer kami," kata Trump.

Trump menambahkan, AS akan mengembangkan sistem pertahanan yang mampu menangkis serangan dari Iran, Korea Utara, dan negara lain.

Trump juga menjanjikan akan mengembangkan kapabilitas dalam perang siber sebagai salah satu tujuan utama.

Isu perang siber ini mengemuka setelah badan-badan intelijen AS menyebut Rusia mengintervensi pemilihan presiden AS dan meretas jaringan komputer milik partai politik.

Sejumlah program yang disampaikan Trump itu sudah mulai dilakukan.

Meski sistem pertahanan AS belum dipasang di sekeliling negeri itu, AS sudah memiliki sistem pertahanan rudal di pesisir barat yang dirancang untuk menangkal serangan rudal balistik Korea Utara.

Di bawah kebijakan yang dirancang pemerintahan Barack Obama, jumlah rudal penangkis itu ditingkatkan menjadi 44 buah pada akhir tahun ini.

Pakar persenjataan Loren Thompson mengatakan, pemerintahan Trump kemungkinan besar akan memodernisasi sistem pertahanan tersebut.

Lebih jauh, situs resmi Gedung Putih menyampaikan, pemerintahan Trump juga akan menolak pengurangan personel angkatan laut dan udara.

"Trump memahami dominasi militer AS tak boleh dipertanyakan," demikian Gedung Putih.

"Dunia akan lebih damai dan makmur dengan Amerika yang lebih kuat dan dihormati," lanjut Gedung Putih.

Trump mulai memerintah di bawah ancaman Korea Utara yang akan kembali melakukan uji coba misil balistik yang mampu mengangkut hulu ledak nuklir ke Amerika Serikat.

Pekan lalu, sejumlah media AS mengabarkan, Pentagon sudah mengerahkan sebuah sistem radar canggih untuk memantau kemungkinan Korea Utara menembakkan rudal balistiknya beberapa bulan ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com