Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa dan Pembagian 4.200 Linting Ganja Warnai Pelantikan Trump

Kompas.com - 20/01/2017, 23:15 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Gedung Capitol di Washinton DC, tempat Presiden terpilih AS, Donald Trump, dan wakilnya, Mike Pence, dilantik telah dikepung oleh gelombang unjuk rasa berbagai kelompok masyarakat.

Para aktivis liberal penentang Trump, Jumat (20/1/2017), terlibat bentrok dengan polisi.

Beberapa pengunjuk rasa bahkan memecahkan kaca bangunan di sekitar mereka, seperti terlihat dalam siaran langsung CNN.

Para pengunjuk rasa juga meneriakkan kata-kata yang menunjukkan ketidaksukaan mereka terhadap Trump.

Sekelompok demonstran berusaha menghadang para pendukung Trump yang akan menghadiri upacara inaugurasi tokoh Partai Republik itu sebagai presiden.

Sebanyak 800.000-900.000 orang diperkirakan menyaksikan upacara pelantikan di lapangan rumput National Mall, yang menghadap ke Gedung Capitol, tempat Trump dilantik.

Kehadiran mereka antara lain karena memang sengaja untuk menyaksikan jalannya upacara pelantikan, sementara sebagian lain untuk melakukan aksi unjuk rasa menentang dan menolak pelantikan Trump.

Massa juga diperkirakan akan memadati rute parade di sepanjang Pennsylvania Avenue menuju Gedung Putih dan berbagai titik lokasi lainnya di pusat kota Washington DC.

Kantor berita Reuters melaporkan, demonstran antara lain diorganisasi oleh sebuah kelompok bernama Disrupt J20.

Mereka saling berpegangan tangan di salah satu titik pemeriksaan keamanan yang mengarah ke wilayah tempat menonton upacara.

Beberapa di antara mereka diusir petugas antihuru-hara yang mengenakan topi dan rompi baja. Para penembak jitu (sniper) telah ditempatkan di gedung-gedung sekitar lokasi pelantikan.

Aktivis Alli McCracken (28) mengatakan, kelompok Disrupt J20 berharap menutup titik pemeriksaan tersebut sebagai pesan atas ketidaknyamanan mereka atas komentar-komentar kontroversial Trump menyangkut perempuan, imigran ilegal, dan Muslim.

Protes terbesar yang diperkirakan muncul digelar oleh ANSWER Coalition. Kelompok itu diperkirakan akan membawa ribuan orang ke US Navy Memorial dan di sepanjang rute parade.

Para pendukung Trump juga membanjiri Washington DC. Banyak yang mengenakan topi olahraga bisbol yang kerap dikenakan Trump, bertuliskan "Make America Great Again".

Kelompok-kelompok lainnya yang berencana turun ke jalan adalah Bikers for Trump, yang akan berada di rute parade tanpa motor.

Sementara itu, para pendukung penggunaan ganja akan membagi-bagikan 4.200 lintingan untuk dinyalakan dalam aksi yang melanggar hukum federal dan lokal.

Protes anti-Trump juga berlangsung di berbagai wilayah AS dan belahan dunia. Ribuan pengunjuk rasa di New York telah bergerak menuju Trump Tower, kediaman Trump, pada Kamis (19/1/2017) malam.

Mereka menentang kemenangan Trump, taipan properti AS itu, dalam Pilpres tanggal 8 November 2016.

Sekitar 30 kelompok telah mengantongi izin untuk melancarkan protes, yang mereka perkirakan akan diikuti oleh 270.000 orang pada Jumat ini dan Sabtu (21/1/2017).

Sejauh ini, protes terbesar direncanakan digelar oleh Women's March, Sabtu (21/1/2017) di Washington DC. Sekitar 200.000 orang dari berbagai wilayah AS dan luar negeri diperkirakan akan hadir mengikuti aksi tersebut.

Dinas Rahasia AS, kepolisian Washington, serta pihak-pihak berwenang lain menempatkan 28.000 personel untuk mengamankan wilayah seluas hampir 8 kilometer persegi di pusat kota Washington DC.

Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Jeh Johnson, mengatakan, polisi akan berusaha untuk memisahkan kelompok-kelompok demonstran, seperti yang pernah dilakukan selama konvensi politik Demokrat dan Republik tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com