BERLIN, KOMPAS.com — Hubungan Presiden AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel diliputi pasang surut.
Namun, kedekatan orang nomor satu di AS dan Jerman itu tecermin dari pembicaraan telepon jelang berakhirnya kekuasaan Obama dan pelantikan penggantinya, Donald Trump.
Obama dan Ibu Negara Michelle Obama, seperti dilaporkan Deutche Welle, Jumat (20/1/2017), berbicara lewat sambungan telepon dengan Merkel dan suaminya, Joachim Sauer, Kamis (19/1/2017).
Obama dan istrinya mengucapkan terima kasih atas persahabatan dan dukungan mereka selama delapan tahun Obama menjabat sebagai pemimpin negara AS, demikian pernyataan Gedung Putih.
Ini merupakan telepon terakhir Obama sebagai presiden kepada pemimpin negara lain. Jumat (20/1/2017) ini, Obama digantikan oleh Donald Trump.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, mengatakan, kedua pemimpin menekankan pentingnya hubungan AS-Jerman bagi dunia dalam pembicaraan mereka.
"Presiden dan Kanselir sepakat bahwa kerja sama yang erat antara Washington dan Berlin serta antara AS dan Eropa sangatlah penting,” demikian dituliskan dalam pernyataan itu.
Hal itu penting “guna memastikan ikatan kokoh trans-Atlantik, sebuah tatanan internasional yang berdasarkan aturan dan pertahanan atas nilai-nilai yang dilakukan untuk kemajuan manusia di negara kita dan di seluruh dunia."
Pasang surut
Obama pernah menggambarkan Merkel sebagai "mitra internasional terdekat dalam delapan tahun terakhir", meskipun hubungan mereka tidak selalu benar-benar harmonis.
Persahabatan itu diuji terutama setelah dokumen yang bocor pada Oktober 2013, yang berisi informasi bahwa AS telah memata-matai pemimpin asing, termasuk Merkel, bahkan dengan menyadap ponsel pribadi Merkel.
Namun, kekuatan ikatan keduanya telah menjadi semakin jelas, ketika Obama baru-baru ini memberikan Merkel dukungan saat terjadi krisis pengungsi ke Eropa.
Obama memuji Merkel berada "di sisi kanan dari sejarah". Merkel juga menunjukkan kesediaan berdamai atas apa yang pernah terjadi sebelumnya.
Pada April 2016, Merkel mengatakan, "Bagi saya, masa depan bersama Presiden jauh lebih penting daripada masa lalu."
Beda dengan Trump
Pandangan positif Obama atas pemimpin Jerman itu sangat kontras dengan pernyataan yang dibuat oleh Trump dalam sebuah wawancara dengan dua harian Eropa.
Presiden terpilih AS itu menyebut keputusan Merkel untuk membuka perbatasan Jerman bagi ratusan ribu pengungsi dan migran sebagai "bencana”.
Trump juga telah menyebut aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebagai hal "usang", dan menunjukkan keraguannya akan kelangsungan Uni Eropa.
Pembantu Presiden AS berusaha mencoba memperbaiki kerasnya pernyataan-pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa Trump ingin "hubungan yang hebat" dengan Merkel.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.