MELBOURNE, KOMPAS.com - Sebuah mobil sedan melaju kencang di kawasan pusat perbelanjaan di Kota Melbourne, Australia, Jumat (20/1/2017).
Tanpa diduga, mobil berwarna merah marun itu berputar kencang dan lalu menabraki para pejalan kaki yang berada di kawasan itu.
Akibatnya, tiga orang pejalan kaki tewas, termasuk seorang anak kecil. Sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Baca: Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Melbourne, 3 Tewas
Diwartakan kantor berita AFP, meski merenggut korban jiwa, polisi menyebut aksi ini tidak terkait dengan gerakan terorisme.
Sejumlah saksi mata mengaku melihat tubuh sejumlah pejalan kaki beterbangan ke udara akibat hantaman keras mobil tersebut.
Seketika, orang-orang pun berhamburan melarikan diri menjauh dari mobil tersebut.
Peristiwa ini terjadi sekitar satu kilometer dari Melbourne Park di mana ajang turnamen tenis dunia seri Grand Slam digelar dan menarik banyak wisatawan.
Polisi sempat menembak lelaki berusia 26 tahun yang mengendarai kendaraan itu, sebelum berhasil membekuknya.
Belakangan terungkap, pelaku memiliki trauma kekerasan dalam keluarga, dan mengidap kelainan mental, serta persoalan obat terlarang.
"Pelaku tidak terkait dengan kegiatan terorisme atau pun kelompok teroris mana pun," tegas Graham Ashton, Kepala Komisioner di Negara bagian Victoria.
"Dia tidak ada di dalam daftar kami dan tidak terkait dengan terorisme, sehingga kami mengaitkan kejadian ini dengan terorisme," tegas dia lagi.
"Sejauh ini, informasi yang kami dapat adalah orang ini memiliki sejarah kekerasan di dalam keluarga," kata dia lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.