WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Salah satu pertanyaan yang muncul adalah akankah Barack Obama hadir dalam upacara pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS pada Jumat (20/1/2017)?
Meskipun hal tersebut bukan kewajiban, biasanya presiden lama akan hadir dalam upacara itu.
Jika Obama absen, dia menjadi Presiden AS pertama dalam 96 tahun yang tidak menghadiri pelantikan penerusnya.
Hubungan antara Obama dan Trump memang tak terlalu bagus. Sepanjang masa kampanye, Trump menyebut Obama tak layak menjadi presiden karena lahir di luar wilayah Amerika Serikat.
Bahkan, dalam salah satu kampanyenya, Trump menyebut Obama sebagai pendiri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Trump kemudian mencabut kedua pernyataannya itu.
Masih pada masa kampanye, Trump mengatakan, salah satu tindakan pertamanya jika menjadi presiden adalah menghilangkan semua "bekas" pemerintahan Obama.
Trump bahkan berjanji akan membatalkan semua perintah eksekutif, memorandum, dan perintah dari Obama.
Namun, sekali lagi, Trump merevisi pernyataannya dan mulai melunak dalam mengomentari sejumlah program dan kebijakan Obama.
Obama juga kerap disebut Trump sebagai sosok presiden yang lemah, tidak efektif, dan presiden paling bodoh sepanjang sejarah AS.
Obama tak tinggal diam dan menyebut Trump sebagai sosok tak bertanggung jawab dan berbahaya. Dia juga memperingatkan bahwa nasib dunia berada dalam bahaya jika Trump menjadi presiden.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.