Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gambia, Negeri dengan Dua Presiden

Kompas.com - 20/01/2017, 06:10 WIB

DAKAR, KOMPAS.com - Pasukan negara-negara Afrika Barat, Kamis (19/1/2017), memasuki wilayah Gambia untuk "membantu" presiden terpilih Adama Barrow menduduki kursi jabatannya.

Pasukan Senegal dan empat negara lainnya menyeberangi perbatasan negeri kecil yang digemari wisatawan itu.

Barrow yang sejak memenangkan pemilihan presiden bulan lalu kini berada di Senegal, karena presiden petahana Yahya Jammeh enggan mengakui kekalahanya.

Alhasil, Barrow tetap dilantik di kantor kedutaan besar Gambia di Dakar, Senegal dihadiri beberapa puluh orang.

Dengan mengenakan pakaian serba putih, Barrow (51) mengucapkan sumpahnya sebagai presiden baru Gambia.

"Ini adalah kemenangan rakyat Gambia. Bendera nasional kami kini berkibar setara dengan negara demokrasi lainya," ujar Barrow kepada mereka yang hadir dalam pelantikannya.

"Ini adalah hari yang tak akan dilupakan warga Gambia selamanya," tambah Barrow.

Tak lama setelah pelantikan, Dewan Keamanan PBB langsung menyatakan dukungan terhadap upaya blok kerja sama Afrika Barat (ECOWAS) untuk memaksa Jammeh menyerahkan kekuasaannya.

Meski dalam pernyataannya itu, DK PBB tak secara langsung mendukung sebuah operasi militer terhadap Gambia.

Masuknya tentara koalisi ECOWAS dan kabar dilantiknya Adama Barrow menjadi presiden disambut gembira rakyat negeri kecil itu.

Mereka turun ke jalanan meluapkan emosi mereka yang tertahan selama hampir dua bulan. Di antara warga yang bergembira terdapat panglima AD Gambia, Ousman Badjie.

Sebelumnya, pada Rabu (18/1/2017), Ousman memutuskan tidak akan memerintahkan para prajuritnya memerangi pasukan ECOWAS.

"Kebebasan akhirnya tiba. Tirani terkubur dan demokrasi dipulihkan," kata Lamin Sanyang, salah seorang pendukung Barrow.

Sejauh ini pemandangan di ibu kota Banjul menepis kekhawatiran munculnya perlawanan dari faksi-faksi yang setia kepada Jammeh.

Jumlah pasukan Gambia yang terlihat di sekitar ibu kota sangat minim dan mereka tak mencegah warga yang merayakan kemenangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com