25 Februari 2016
Keluarga pada korban MH370 mulai mengajukan gugatan hukum terkait hilangnya MH370.
15 September 2016
Pihak Malaysia memastikan, pecahan pesawat yang ditemukan di wilayah Tanzania pada Juni lalu adalah dari MH370.
Sebulan kemudian, pecahan lain ditemukan di Mauritius, dan juga dipastikan sebagai bagian dari pesawat itu.
Pecahan lain menyusul penemuan tersebut, yang umumnya ditemukan di sepanjang garis pantai Samudra Hindia. Namun, temuan itu tak dipastikan sebagai bagian dari MH370.
2 November 2016
Sebuah laporan baru menunjukkan, ada kemungkinan MH370 kehilangan kendali dan masuk ke permukaan laut. Hal itu dibuktikan dengan posisi sirip pada sayap pesawat yang tidak berada dalam posisi pendaratan.
Kesimpulan ini membantah dugaan bahwa pesawat masuk ke air atas peran seseorang yang mengendalikan di dalam kokpit.
3 Desember 2016
Keluarga para korban MH370 menggelar upaya pencarian mandiri. Mereka menggelar perjalanan ke Madagascar untuk memburu pecahan pesawat tersebut.
20 Desember 2016
Menurut sebuah kesimpulan ahli, pecahan MH370 hampir pasti tak berada di kawasan pencarian di Samudra Hindia.
Lokasi pesawat kemungkinan berada lebih ke utara. Namun, menurut Australia dan Malaysia, laporan itu tak cukup kuat untuk menggelar misi pencarian baru.
17 Januari 2017
Pencarian bawah laut selama hampir tiga tahun pun dihentikan.
Baca juga: Ini Bukti Malaysia Airlines MH370 Sengaja Hindari Radar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.