Tanggal 24 Oktober tahun 2003 tercatat sebagai hari terakhir misi penerbangan pesawat SST produksi bersama Inggris Perancis, Concorde. Sebuah kisah singkat dari ambisi besar sebuah pesawat angkut sipil komersial yang berkecepatan melebihi dari kecepatan suara.
Namun bila kita mencermatinya dari perspektif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan , kiranya harus diakui bahwa kehadiran Concorde telah mencatatkan sebuah sejarah dalam penerbangan sipil komersial, sebagai pesawat tercepat yang pernah dihasilkan umat manusia penghuni bumi ini.
Catatan lain mengenai pesawat angkut sipil komersial, dunia penerbangan juga mencatat kehadiran pesawat terbang SST lainnya yang pernah dihasilkan oleh Rusia bernama sandi yang diberikan NATO (North Atlantic Treaty Organnization) “Charger” yaitu jenis TU-144.
Bila Concorde diproduksi sebanyak 20 pesawat, maka Charger TU-144 hanya diproduksi sebanyak 16 pesawat saja.
Itulah sekedar gambaran dari ambisi manusia dalam bersaing untuk mewujudkan pesawat penumpang tercepat yang dapat menembus kecepatan suara, namun pada realitanya masih tidak mudah untuk meraih sukses yang setara dengan beberapa jenis pesawat penumpang lainnya.
Ambisi dan realita, adalah dua hal yang tidak mudah untuk dipadukan. Akan tetapi ambisi harus tetap dipelihara untuk mengiringi perjalanan dari kemampuan intelegensi yang dimiliki, seperti yang pernah ditekankan oleh seorang penulis buku kenamaan Walter H. Cottingham, bahwa “Intelligence without ambition is a bird without wings.”
Jakarta 17 Januari 2017
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.