ZAMBOANGA, KOMPAS.com - Delapan orang nelayan ditemukan tewas di kapal mereka di kawasan selatan Filipina. Demikian pernyataan militer, Selasa (10/1/2017).
Menurut keterangan satu dari tujuh korban selamat, perahu cadik itu diserang di Teluk Moro lepas pantai semenanjung Zamboanga di pulau Mindanao, Senin (9/1/2017) malam.
Berdasarkan foto yang dirilis militer Filipina memperlihatkan sebuah perahu kayu yang ditemukan pasukan penjaga pantai dipenuhi jasad para nelayan yang saling bertumpuk.
"Beberapa kru kapal melompat ke laut dan selamat," kata juru bicara militer Filipina di kawasan tersebut, Mayor Filemon Tan.
Tan menambahkan, pemerintah menduga pembunuhan itu terkait dengan upaya pemerasan atau persaingan dengan kapal nelayan lainnya.
Tan melanjutkan, ketujuh nelayan yang selamat berenang ke sebuah pulau kecil sedangkan lima penyerang tak tak diketahui identitasnya pergi dengan menggunakan perahu mereka.
Perairan di barat daya Mindanao memang dikenal banyak diarungi para bajak laut, termasuk kelompok Abu Sayyaf yang berbasis di Pulau basilan dan Sulu tak jauh dari Zamboanga.
Biro Maritim Internasional dalam laporannya, Selasa (10/1/2017) mengatakan, jumlah penculikan di lautan pada tahun lalu merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Lembaga ini menyebut Laut Sulu antara Malaysia timur dan Filipina semakin menjadi kawasan yang berbahaya.
Tahun lalu, Abu Sayyaf membajak setidaknya satu kapal kargo dan beberapa kapal pengangkut batu bara serta menculik puluhan warga Indonesia, Malaysia, dan warga negara lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.