Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Palestina Minta Trump Tak Pindahkan Kedubes AS ke Yerusalem

Kompas.com - 09/01/2017, 22:11 WIB

RAMALLAH, KOMPAS.com - Presiden Palestina Mahmud Abbas telah mengirimkan surat kepada presiden terpilih AS Donald Trump agar tak memindahkan kedubes AS ke Yerusalem.

Kantor berita Palestina Wafa, Senin (9/1/2017), tidak menjelaskan kapan surat itu dikirimkan tetapi menyebutkan bahwa surat itu memaparkan risiko jika kedubes AS dipindahkan dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Presiden Abbas memperingatkan langkah tersebut akan memberi dampak sangat buruk bagi proses perdamaian, solusi dua negara, dan stabilitas serta keamanan seluruh kawasan.

Sementara itu, Trump berulang kali mengatakan berencana memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Langkah ini mendapat tentangan keras dari Palestina karena status Yerusalem belum diputuskan.

Di sisi lain, pemerintah Israel mendukung rencana tersebut dan mengatakan pernah mengusulkan hal serupa kepada Presiden Obama tetap tak membuahkan hasil.

Selain untuk Trump, Abbas juga mengirimkan surat kepada para pemimpin dunia termasuk Rusia, China, dan Uni Eropa agar mencegah AS mewujudkan rencana itu.

Palestina menginginkan Yerusalem sebagai ibu kota negara itu di masa depan. Sementara Israel memproklamirkan Yerusalem sebagai satu kota yang tak terpisahkan.

Di kancah internasional, AS dan sebagian besar anggota PBB tidak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Apalagi, status Yerusalem merupakan salah satu masalah yang mengganjal proses perdamaian Palestina-Israel.

Bulan lalu, juru bicara Trump, Kellyanne Conway kepada sebuah stasiun radio di AS mengatakan pemindahan kedubes ke Yerusalem merupakan salah satu prioritas pemerintahan Trump.

Masalah semakin rumit setelah Trump menominasikan David Friedman, seorang pendukung pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat, sebagai duta besar AS untuk Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com