Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

35 Diplomatnya Diusir AS, Rusia Ancam Pembalasan Setimpal

Kompas.com - 30/12/2016, 14:42 WIB
Bayu Galih

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com — Rusia mengaku tidak nyaman dengan insiden pengusiran 35 diplomatnya oleh Amerika Serikat atas tuduhan terlibat peretasan yang memengaruhi Pemilu Presiden AS.

Menurut Rusia, Washington berusaha menghancurkan hubungan baik kedua negara dengan melakukan "tuduhan tidak berdasar".

"Jelas menghancurkan hubungan AS-Rusia yang memang telah mencapai titik rendah," kata Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, dilansir AFP, Jumat (30/12/2016).

Kremlin pun mengancam akan melakukan pembalasan setimpal, termasuk melakukannya dengan cara seperti yang dilakukan AS.

Selain mengusir 35 diplomat Rusia, Washington juga menutup dua fasilitas yang digunakan Pemerintah Rusia di Maryland dan New York. AS menuduh dua fasilitas itu sebagai tempat pengumpulan informasi intelijen.

(Baca: AS Usir 35 Diplomat Rusia Terkait Tuduhan Peretasan)

Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa pengusiran ini sebagai balasan yang tepat dan perlu atas usaha Rusia dalam mengganggu kepentingan AS.

Namun, Kremlin membantah semua tuduhan Obama.

"Kami secara tegas menolak pernyataan tidak berdasar dan semua tuduhan yang dibuat terhadap Rusia," ujar Peskov.

Sebelumnya, Gedung Putih secara "resmi" menuding Presiden Rusia Vladimir Putin terlibat langsung dalam serangan siber untuk memengaruhi Pilpres AS.

(Baca: Obama Minta Dugaan Intervensi Rusia dalam Pilpres AS Diselidiki)

Serangan itu dipercaya sejumlah orang di Partai Demokrat telah menghancurkan harapan Hillary Clinton untuk terpilih sebagai presiden.

"Saya tak yakin semua yang melibatkan Pemerintah Rusia tak diketahui Vladimir Putin," kata Ben Rhodes, salah seorang penasihat Obama.

"Semua yang kami tahu tentang bagaimana Rusia bekerja dan bagaimana Putin mengendalikan pemerintahannya akan memperkuat dugaan ini," ujarnya.

Kompas TV Rusia Diuntungkan Terpilihnya Donald Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com