Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Doktoral Asal Indonesia di Perth Diserang Sekelompok Orang

Kompas.com - 23/12/2016, 06:23 WIB

PERTH, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menjalani program doktoral di Perth, Australia Barat, mengalami nasib naas.

Pada Rabu (21/12/2016) malam waktu setempat, Irwansyah Jemi yang menuntut ilmu di Universitas Murdoch diserang sekelompok pria di dekat kediamannya di kawasan Kardinya.

Akibat serangan yang diduga bermotif perampokan itu, Jemi sempat dirawat di rumah sakit hingga Kamis (22/12/2012).

Malam itu, Jemi tengah berjalan pulang dari sebuah supermarket menuju rumahnya ketika tiba-tiba ia didekati sekelompok pemuda.

Tak memiliki prasangka apapun dan bahkan sempat membalas sapaan si pelaku, Jemi begitu kaget ketika ia tiba-tiba dipukul.

“Satu anak mendekati saya, dia menyapa ‘Hi mate’, saya jawab ‘Hi, how are you?’ sambil terus berjalan seperti orang ketemu di jalan, ternyata dia memukul muka saya," kenang Jemi.

"Saya kaget, jadi agak terhuyung, dan terus temannya ikut nendangin saya,” tutur pria yang telah tinggal di Australia selama tiga tahun ini.

Kelompok anak muda ini, dikisahkan Jemi, berusaha merampok dan mencari dompetnya.

“Akhirnya mereka mengambil tas saya, padahal dompet saya taruh di saku belakang celana,” kenangnya.

“Saya teriak ‘help..help..help..’ karena ada mobil yang lewat, tapi ternyata enggak berhenti. Mungkin karena panik takut ketahuan, anak-anak ini terus lari ke dalam mobil. Seingat saya mereka ada 3-4 orang,” papar Jemi.

Ia kemudian berjalan tertatih-tatih menuju rumah dan mencari pertolongan.

“Awalnya, saya menghubungi teman-teman Indonesia, tapi karena mata saya sakit dan berdarah-darah, dan penglihatan kabur karena habis dipukul, akhirnya saya minta tolong tetangga saya," kata dia.

"Dia akhirnya menelepon ambulans. Lalu saya dibawa ke rumah sakit,” lanjut mahasiswa bidang studi ekonomi politik ini.

Jemi mengatakan, polisi telah memintainya keterangan atas kejadian itu.

“Polisi sudah datang menemui saya. Ekspektasi saya, karena kejadiannya ada di lingkungan hunian dan ada kamera, polisi bisa mengeceknya,” kata Jemi, yang mata sebelah kirinya belum bisa melihat secara normal.

Sementara itu, kantor Konsulat Republik Indonesia di Perth telah menerima laporan insiden yang menimpa Jemi.

Pihak KJRI juga mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepolisan Australia Barat untuk penanganan kasus ini.

“Masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan motifnya, karena polisi WA (Australia Barat) masih menyelidiki ini. Yang jelas, daerah itu sebenarnya daerah yang aman,” ujar Bramantya dari KJRI Perth kepada Australia Plus.

Hingga saat ini , Jemi mengaku masih kaget dan tak mengetahui motif penyerangan yang dialaminya. Ia merasa penyerangan itu memiliki motif lain di luar perampokan.

“Saya jadi bertanya-tanya, kenapa saya? Padahal mereka bawa mobil, kenapa menyerang saya yang berjalan kaki? Saya jadinya merasa ada sentimen rasial, tapi itu hanya perasaan saya ya jadi belum terbukti,” tuturnya.

“Saya berharap kasus ini bisa terungkap dan pelakunya tertangkap,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com