Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2016, 16:53 WIB
Penulis Alsadad Rudi
|
EditorBambang Priyo Jatmiko

Bahasa resmi kenegaraan di Timor Leste adalah Bahasa Portugal. Namun, dalam kesehariannya, sesama masyarakat di sana menggunakan Bahasa Tetun yang merupakan bahasa asli daerah setempat.

Meski sudah berpisah, masyarakat Timor Leste masih fasih berbahasa Indonesia. Mereka juga bersikap ramah. Seperti saat saya menanyakan lokasi toko yang menjual rokok. Tukang parkir itu langsung menanyakan merek rokok yang saya cari.

Saat saya menyebutkan merek rokok yang dicari, ia langsung menerangkan merek rokok itu tidak dijual di supermarket yang ada di dalam Timor Plaza, tapi ada di jual di salah satu minimarket yang masih ada di kawasan Timor Plaza.

"Kalau di sini adanya cuma Marlboro. Sampoerna adanya di sana," kata dia sembari menunjukan lokasi minimarket yang dimaksud. Harga rokok di Dili adalah sekitar 1,5 Dollar AS.

Jika diubah ke dalam kurs rupiah, harga ini hampir sama dengan harga jual rokok di Indonesia yang rata-rata kini dijual dengan harga sekitar Rp 20.000-an.

Kompas.com sempat berbincang dengan petugas parkir yang bernama Miguel Da Silva (43) itu. Hal yang ditanyakan adalah apakah dirinya lebih senang dengan kondisi saat ini atau saat masih menjadi bagian dari Indonesia Miguel tak menjawab dengan tegas. Namun ia menyebut situasi saat ini jauh lebih aman dan damai.

"Dulu kan selalu perang," kata dia.

Di luar kawasan Timor Plaza, tempat-tempat perbelanjaan di Dili bisa dibilang jauh dari kesan modern. Kompas.com dan rombongan jurnalis asal Indonesia sempat berkeliling Kota Dili dan menyambangi salah satu pasar oleh-oleh yang terkenal di kota tersebut, yakni Tais Market.

Secara fisik, Tais Market adalah deretan ruko-ruko yang beratapkan seng dan berdinding triplek. Tais adalah nama kain tenun khas Timor. Di Tais Market, kita dapat menemukan berbagai hasil kerajinan khas Timor Leste, tidak hanya yang masih berbentuk kain tais, tapi juga yang sudah berbentuk tas, pakaian, maupun aneka gelang dan gantungan kunci.

Harga yang ditawarkan tergantung kualitas barang. Sebagai contoh, kain tais dengan kualitas rata-rata ditawarkan dengan harga sekitar 8 Dollar AS. Jika pembeli membeli dalam jumlah minimal 3, maka penjual bersedia melepas dengan harga 6 Dollar AS per kainnya.

Sementara itu kain tais dengan kualitas terbaik ditawarkan dengan harga sekitar 15 dollar AS. Di tempat ini, Kompas.com juga sempat menanyakan salah seorang pedagang pertanyaan yang sama seperti yang diajukan ke petugas parkir di Timor Plaza.

Pedagang yang ditemui salah seorang pria paruh baya bernama Alberto Dedeus (70). Alberto mengaku kehidupannya saat ini tak jauh berbeda saat Timor Leste masih menjadi bagian Indonesia. Namun ia menyatakan kondisi saat ini jauh lebih tenang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com