Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Park Jadi Bahan Promosi Klinik Bedah Plastik di Korsel

Kompas.com - 15/12/2016, 23:00 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Klinik-klinik bedah plastik dan dermatologi di Korea Selatan memanfaatkan antusiasme Presiden Park Geun-hye atas perawatan-perawatan "injeksi estetika".

Bahkan antusiasme itu pun terkait dengan ekstrak plasenta manusia, meski sangat tidak populer.

Sebelumnya, Parlemen Korsel memakzulkan Park minggu lalu. Kini, nasib sang Presiden bergantung kepada keputusan Mahkamah Konstitusi dalam beberapa bulan mendatang.

Baca: Mayoritas Suara di Parlemen Korsel Sepakat Makzulkan Presiden Park

MK akan memutuskan apakah dia akan menjadi pemimpin pertama Korea Selatan yang dipilih secara demokratis dan diberhentikan dari kekuasaan dengan tidak hormat. Atau, dia bakal kembali berkuasa?

Perempuan berusia 64 tahun itu kini telah dicabut kekuatan kepresidenannya sementara. Tingkat popularitasnya pun telah turun menjadi hanya lima persen, berdasar sebuah survei yang dirilis pekan lalu.

Baca: Survei: Hanya 5 Persen Warga Korsel yang Menginginkan Presiden Park

Namun toh nasib politiknya tidak merampas daya tariknya dalam bisnis kecantikan.

Sebuah klinik operasi plastik di pinggiran kota Seoul mengiklankan tentang perawatan terbaru yang diketahui didapatkan Park di klinik kecantikan dan detoksifikasi lain.

"Semakin banyak orang bertanya mengenai perawatan ini setelah adanya laporan-laporan bahwa presiden menggunakannya," demikian bunyi iklan itu.

Iklan lain dari sebuah klinik dermatologi menampilkan gambar istana biru kepresidenan.

Prosedur operasi plastik dan kecantikan sangat populer di Korea Selatan.

Perawatan dengan suntikan yang digunakan Park, menurut sejumlah sumber, disebut untuk melawan penuaan dan memperputih kulit.

"Semakin banyak orang datang untuk mendapatkan suntikan-suntikan ini sejak Presiden diketahui menggunakannya," ujar seorang konsultan di klinik operasi plastik lain yang menjual suntikan-suntikan "VIP".

Suntikan itu masing-masing berharga sekitar 100.000 won atau kira-kira Rp 1,1 juta.

"Anda suka atau tidak, statusnya sebagai presiden membuat banyak orang mengikutinya seperti mereka mengikuti Beyonce," ujar konsultan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com