Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Tak Ada Artis yang Mau Tampil di Pelantikan Trump?

Kompas.com - 14/12/2016, 06:58 WIB

KOMPAS.com - Berbagai laporan menunjukkan bahwa Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump kesulitan untuk menemukan artis yang mau tampil dalam pelantikannya.

Padahal, ada penyanyi Beyonce dan Aretha Franklin yang tampil ketika Presiden Barack Obama dilantik pada tahun 2009.

Bahkan, selama tinggal di Gedung Putih, Obama pun dikunjungi sejumlah penyanyi seperti Rihanna, James Taylor, dan Kendrick Lamar.

Namun, kelihatannya Donald Trump tidak seberuntung itu.

Seperti yang dilansir situs berita The Wrap, komite pelantikan Trump berjuang untuk menemukan para bintang yang bersedia tampil dalam acara pengambilan sumpah pada 20 Januari 2017 mendatang.

"Mereka menelepon para manajer, agen, dan semua orang untuk mencari siapa yang bersedia tampil dan tampaknya ada masalah," ujar sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya.

Peraih piala Grammy, John Legend, yang beberapa kali pernah menjadi tamu keluarga Obama, mengatakan ia tidak terkejut sama sekali dengan kabar ini.

"Orang-orang kreatif cenderung menolak kefanatikan dan kebencian," kata Legend seperti dikutip BBC.

"Kami cenderung lebih berpikiran liberal. Ketika kami melihat seseorang yang berkhotbah soal perpecahan, kebencian dan kefanatikan, kemungkinan ia tidak akan bisa menemukan banyak orang kreatif yang ingin berhubungan dengannya."

"Saya tidak akan pernah melakukan hal itu (tampil untuk Trump)," kata bintang Swedia, Zara Larsson, mengamini ucapan Legend saat berbicara dalam acara BBC Music Awards.

"Banyak artis di luar sana sudah sangat pro-Hillary dan anti-Donald. Jadi, saya tidak akan pernah melakukannya dan kebanyakan orang cerdas lainnya tidak akan melakukannya."

Bulan lalu, sempat dikesankan Trump telah mendapat dukungan, ketika diumumkan deretan artis yang akan mengambil bagian dalam upacara pelantikan.

"Elton John akan mengisi konser kami di mal," kata Anthony Scaramucci, anggota komite pelantikan presiden.

Dia mengklaim bahwa Trump akan menjadi presiden pertama yang memasuki Gedung Putih dengan sikap pro-gay.

Namun, tak lama kemudian Sir Elton langsung mengeluarkan bantahan dengan kata-kata keras.

"Itu tidak benar. Ia tidak akan tampil," tulis publisisnya. "Tidak benar sama sekali."

Sejak saat itu, nama-nama yang beredar adalah pesohor yang jauh kurang terkenal -mulai dari penyanyi rap-rock Kid Rock hingga bintang kelompok musik rock Achy Breaky, Billy Ray Cyrus.

Namun, diberitakan situs The Wrap pula, Trump masih berusaha mendapatkan Bruno Mars atau Justin Timberlake.

Situasinya pun dikabarkan mulai melenceng, sampai mereka diduga melanggar protokol dengan menawarkan bayaran kepada para artis yang akan tampil.

"Mereka bersedia membayar berapa pun," kata sumber mereka, dengan menunjukkan tawaran bayaran hingga angka enam digit.

Juru bicara Komite Pelantikan Presiden, Boris Epshteyn, tegas membantah kabar itu.

Dia mengatakan, tidak ada satu pun pejabat, atau humas panitia pelantikan presiden yang terlibat dalam perilaku semacam itu.

Namun, jika pun ada dana yang ditawarkan, apakah ada artis yang akan bersedia?

"Saya pikir, saya tidak akan menerima bayaran itu," kata bintang pop Amerika Serikat, Adam Lambert yang juga merupakan pendukung hak-hak LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transjender).

"Saya pikir saya tidak akan mendukungnya. Mungkin mereka akan kesulitan."

Namun, Rick Astley, legenda pop tahun 80-an yang kini tengah menikmati kebangkitan lagi dalam kariernya, tidak begitu terang-terangan dalam menyikapi hal ini.

"Tergantung seberapa besar cek itu!" katanya sambil tertawa.

Namun kemudian, dia mengungkapkan keberatan atas terpilihnya Trump sebagai presiden.

"Secara politis, tahun ini seluruh dunia sudah terguncang -dan itu sekadar puncak dari sesuatu yang lebih besar," kata dia.

"Tapi apakah itu Donald Trump atau orang lain, saya tidak yakin ingin hadir dan tampil dalam upacara pelantikan presiden AS. Jujur, itu bukan tempat bagi para seniman Inggris."

Lain lagi Matt Goss -mantan vokalis kelompok musik Bros, yang mendapatkan kembali suksesnya sebagai penduduk Las Vegas.

Meski Trump adalah kapten kehormatan di Angkatan Darat AS -sebagai panglima tertinggi Angkatan Bersenjata AS nantinya, Goss mengatakan, ia akan melewatkan acara pelantikan itu.

"Saya sangat bangga bisa tinggal di sana dan bangga sebagai penduduk Vegas tapi, di sisi politik, saya tidak terkesan dengan kurangnya keberadaban. Saya akan mundur dengan hormat dari kemungkinan itu."

Lalu, Matt Healy, vokalis kelompok The 1975 pun berkomentar. Ya, katanya, ia akan bernyanyi di acara pelantikan itu, tapi dengan satu syarat.

"Saya akan melakukannya jika mereka memberi saya uang di atas panggung," kata dia.

"Lalu perhatikan apa yang akan terjadi. Ini akan menjadi kerusuhan."

Lantas berapa besar bayaran yang diinginkan?  "Apa yang saya inginkan? Yah, ia punya sabuk pengaman emas di pesawatnya - Jadi setidaknya satu juta pound (sekitar Rp18 miliar)."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com