Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inikah Hari Terakhir Park Geun-hye Menjabat Presiden Korea Selatan?

Kompas.com - 09/12/2016, 07:03 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Hari ini, Jumat (9/12/2016), entah apa yang ada di dalam benak Presiden Korea Selatan Park Geun-hye saat terjaga dari tidurnya.

Sebab hari ini, parlemen negeri itu siap melakukan voting untuk menentukan apakah langkah pemakzulan Presiden Park harus diambil.

Jika parlemen sepakat untuk memakzulkan Park, maka hari ini akan menjadi hari terakhir dia duduk di kursi kepresidenan.

Jika Park dicopot dari jabatannya, maka roda pemerintahan akan diserahkan kepada perdana menteri sembari menunggu datangnya pemilu.

Meskipun parlemen sepakat untuk melakukan pemakzulan, Park tidak serta merta kehilangan gelar presiden setidaknya hingga enam bulan mendatang.

Selama enam bulan ke depan, Mahkamah Konstitusi akan mempelajari keputusan parlemen sebelum meratifikasi pemakzulan itu.

Ketika Mahkamah Konstitusi Korea Selatan meratifikasi keputusan parlemen, maka saat itulah secara resmi jabatan Park sebagai presiden berakhir.

Apapun hasil pemungutan suara di parlemen, tetap saja skandal ini merupakan kejatuhan yang sangat telak bagi Park Geun-hye.

Apalagi dia memenangkan pemilihan presiden sebagai kandidat yang tak pernah terlibat dalam kasus korupsi.

Dia juga menyatakan tak berutang kepada siapapun dan mendeklarasikan dirinya hanya "menikahi" negara.

Kini Park menghadapi aib terburuk dalam karier politiknya sebagai presiden Korea Selatan pertama yang dipecat dari jabatannya.

Pekan lalu, usulan pemakzulan dimasukkan dengan 171 tanda tangan dari para anggota parlemen independen dan oposisi sudah terkumpul sebagai bentuk dukungan.

Para penentang Park ini hanya kekurangan 29 tanda tangan untuk mencapai kuota dua pertiga kursi parlemen.

Lolosnya usulan pemakzulan ini sangat bergantung pada dukungan faksi anti-Park dari partai berkuasa Saenuri.

Sebelumnya, lebih dari 30 anggota parlemen dari Partai Saenuri terlihat kerap berubah posisi tetapi kini mereka terlihat mantap ingin menyingkirkan Park.

Keinginan parlemen untuk memakzulkan Park semakin kencang setelah jutaan warga Korsel turun ke jalanan Seoul dan beberapa kota lain dalam beberapa pekan terakhir.

Rakyat Korsel mendesak partai-partai politik di parlemen memakzulkan Park jika dia menolak untuk mengundurkan diri.

Skandal yang menjerat Park dan melumpuhkan pemerintahannya terfokus pada persahabatannya dengan sang kawan lama, Choi Soon-sil.

Choi dituduh kerap ikut campur dalam urusan kenegaraan dan menggunakan koneksinya di Gedung Biru, kantor presiden, untuk memaksa sejumlah konglomerat mendonasikan uang sebsar 70 juta dolar AS ke dua yayasan yang dikelolanya.

Skandal ini membuat Park menjadi presiden pertama Korea Selatan yang dinyatakan terlibat dalam kasus korupsi oleh kejaksaan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com