Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Kecaman Najib, Myanmar Stop Kirim Tenaga Kerja ke Malaysia

Kompas.com - 07/12/2016, 16:33 WIB

YANGON, KOMPAS.com – Myanmar telah menghentikan pengiriman tenaga kerja ke Malaysia di tengah kian keruhnya hubungan kedua negara terkait kekerasan atas etnis Rohingya.

Kantor berita Agence France-Presse, Rabu (7/12/2016),  keputusan Myanmar untuk menghentikan pengiriman tenaga kerja itu terjadi setelah PM Malaysia, Najib Razak, mengecam pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, karena membiarkan terjadinya kekerasan mematikan atas Rohingya.

Najib sebelumnya bergabung dalam aksi protes damai di Kuala Lumpur untuk memprotes atas sikap diam pemerintah Myanmar dalam menanggapi kekerasan mematikan atas minoritas Rohingya.

Kekerasan berupa pembunuhan, pemerkosaan, dan pembakaran kamp pengungsi Myanmar terjadi setelah serangan berdarah ke pos militer Myanmar sehingga sembilan tentara tewas, 9 Oktober lalu.

Sembilan tentara tewas akibat diserang oleh sekelompok pemberontak. Operasi bersar untuk memburu pemberontak dilaporkan telah merambat hingga kekerasan terhadap etnis Rohingya.

Aparat Myanmar menyangkal tudingan mereka terlibat kasus pembunuhan, pemerkosaan, dan pembakaran kamp. Militer balik menuding pemberontak sebagai pelaku kekerasan.

Namun, kekerasan itu telah menyebabkan lebih dari 20.000 warga Muslim Rohingya melarikan diri ke Banglades. Sebagian di antaranya tewas tenggelam di sungai Naf, perbatasan kedua negara.

Warga yang selama dari kekerasan di Myanmar mengatakan, pemerkosaan, penyiksaan, dan pembunuhan telah dilakukan pasukan keamanan Myanmar.

Kekerasan itu telah memicu aksi gelombang protes di berbagai negara, termasuk Malaysia dan Indonesia. Najib bahkan bergabung dengan massa di Kuala Lumpur memprotes Myanmar.

"Kami ingin memberitahu Aung San Suu Kyi, sudah cukup ... Kita harus dan kita akan membela Muslim dan Islam," kata Najib di tengah aksi protes yang diikuti 5.000 orang, Minggu.

Seorang menteri Malaysia juga menyerukan peninjauan keanggotaan Myanmar dari blok negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).

Pejabat Myanmar telah menolak dituduh sebagai pelaku kekerasan terhadap etnis minoritas Myanmar dan sikap diam Suu Kyi terkait kekerasan itu.

Selasa (6/12/2016) malam, Kementerian Imigrasi Myanmar mengatakan, pihaknya telah mengentikan penerbitan visa atau surat inzin untuk bekerja di Malaysia.

“Myanmar telah menghentikan sementara pengiriman tenaga kerja ke Malaysia sejak 6 Desember ini karena situasi di Malaysia," kata kementerian di Naypyidaw, ibu kota baru Myanmar.

Myanmar juga telah memanggil Duta Besar Malaysia untuk negara itu terkait aksi protes yang melibatkan Najib, yang menuduh pemerintahan Suu Kyi melakukan pembersihan etnis.

"Pernyataan tidak bertanggung jawab seperti itu dapat memperburuk dan memperdalam polarisasi antara kedua komunitas dan kekerasan ekstrem," kata kementerian luar negeri Myanmar, Rabu.

Menurut Kuala Lumpur, sekitar 56.000 warga Rohingya telah tiba di pesisir Malaysia yang lari dari kekerasan di Myanmar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com