Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bana, Bocah Aleppo yang Unggah Foto Rumahnya yang Hancur Dibom

Kompas.com - 01/12/2016, 17:37 WIB

KOMPAS.com — Seorang bocah perempuan berumur tujuh tahun di Aleppo mendapat perhatian di dunia maya. 

Hal itu terjadi setelah dia mengunggah potret kehidupan di wilayah Aleppo Timur lewat foto rumahnya yang hancur ke akun Twitter-nya.

Pada Selasa (29/11/2016), bocah bernama Bana Alabed mengunggah foto dengan keterangan yang menyebut "dia senang masih bisa hidup".

Bana yang berkomentar dalam bahasa Inggris dengan bantuan ibunya mengatakan, keluarganya berada di tengah ajang pengeboman sengit.

Aleppo yang pernah menjadi kota terbesar di Suriah terpecah akibat bentrokan antara wilayah barat yang dikuasai pasukan pemerintah dan wilayah timur yang dikuasai pemberontak.

Baca: Aleppo Berisiko Terhapus dari Muka Bumi

Pada Senin (28/11/2016), pasukan pemerintah merebut sebagian wilayah yang dikuasai pemberontak di timur kota dengan pengeboman besar-besaran.

Lalu, pada akhir pekan, Fatemah—ibu Bana—sempat mengucapkan selamat tinggal kepada para pengikut Twitter-nya karena khawatir hidupnya tidak akan lama lagi.

Namun, beberapa jam kemudian, banyak bermunculan unggahan di Twitter yang menginformasikan bahwa keluarga itu masih hidup walau rumah mereka hancur.

Fatemah dan keluarganya masih selamat dalam pengeboman besar-besaran itu. "Kami berjuang untuk hidup kami. Kami masih bersama Anda," tulis dia kemudian.

Fatemah, yang pernah mempelajari jurnalisme dan politik itu, aktif mengunggah cerita tentang kehidupan sehari-hari dengan putrinya dari kota yang terkepung sejak September lalu.

Dalam percakapannya dengan BBC, ia menjelaskan, putrinya diajar bahasa Inggris. Dengan demikian, dia memastikan bahwa tulisan Bana di akun Twitter itu adalah benar-benar ditulisnya sendiri.

"(Bana) ingin dunia mendengar suara kami," kata Fatemah.

Keluarga itu harus berhadapan dengan masalah kekurangan pasokan makanan, kurangnya perawatan medis, dan pengeboman yang terus-menerus.

Fatemah mengatakan, bom dijatuhkan tanpa ampun.

Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sejak pasukan pemerintah menguasai Aleppo pada akhir pekan, sekitar 16.000 warga sipil telah mengungsi.

Aleppo adalah pusat kegiatan komersial dan industri Suriah sebelum dilancarkannya pemberontakan terhadap Presiden Bashar al-Assad yang dimulai pada tahun 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com