Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Meksiko Ubah Air Seni Jadi Energi

Kompas.com - 30/11/2016, 10:00 WIB

KOMPAS.com — Sebagian besar generator yang mengubah limbah menjadi energi membakar sampah untuk menciptakan daya.

Namun, ada dua perkembangan yang memberi arti baru bagi ungkapan "limbah untuk energi".

Setiap orang membuang air seni sekitar 1,5 liter setiap hari. Ilmuwan Meksiko, Gabriel Luna-Sandoval, mengatakan, air seni bisa diubah menjadi daya atau energi.

Perangkat yang telah dipatenkannya menggunakan elektrolisis untuk memisahkan oksigen dan hidrogen dalam air seni.

Selanjutnya, bahan itu dipakai untuk memproduksi biogas yang membantu menciptakan listrik atau menggantikan gas alam.

“Sekitar 15 mililiter air seni sudah cukup. Jika kita memproduksi 1,4 liter air seni, dikali dua, tiga atau empat orang, tergantung jumlah anggota keluarganya, kita punya lebih dari cukup air seni untuk menghangatkan air mandi dan memasak,” kata Gabriel.

Ia mengatakan, proses ini bisa membantu memproduksi energi, dan lebih dari itu dia menyebut untuk koloni masa depan di Mars.

"Saya membayangkan, dengan proyek ini, Anda bisa menyaringnya menjadi air minum. Ini adalah salah satu kemungkinan yang bisa dilakukan," tambah dia.

Beberapa ilmuwan lain pun setuju.

Tim peneliti Inggris telah mengembangkan sel-sel bahan bakar mikroba yang menggunakan bakteri pemakan air seni untuk menghasilkan listrik.

Sementara itu, di Argentina, para sukarelawan dari Sumando Energias mendaur ulang sampah untuk menciptakan pemanas air tenaga surya di komunitas yang tidak memiliki listrik dan air.

Selain memperbaiki kehidupan keluarga-keluarga miskin, mereka juga mengajar warga tentang daur ulang.

“Inilah sampah yang kita buang dan mencemari lingkungan, tetapi ini bisa digunakan untuk hal-hal sederhana, seperti air panas di dalam rumah. Jadi, daur ulang itu baik,” papar Angel Guelari.

Dengan bantuan sejumlah sukarelawan, Sumando Energia berharap bisa membangun panel tenaga surya bagi 3.000 orang dalam satu tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com